in

Deteksi Dini Kanker Serviks bisa Pakai BPJS Kesehatan, Ini Syaratnya

Kanker serviks ini tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal.

Pemeriksaan kanker serviks. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – BPJS Kesehatan Cabang Semarang kembali mengingatkan peserta JKN-KIS di wilayah kota Semarang dan kabupaten Demak untuk disiplin melakukan pengecekan kanker serviks melalui metode IVA.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Semarang, Andi Ashar menjelaskan bahwa manfaat JKN-KIS tidak hanya didapatkan saat peserta dalam kondisi sakit.

Salah satu manfaat yang dapat diterima saat kondisi sehat adalah penjaminan layanan skrinning untuk mendeteksi adanya potensi kanker serviks.

Seluruh wanita peserta JKN-KIS yang berusia 30 – 50 tahun bisa melakukan tes IVA dengan berkunjung terlebih dahulu ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Kanker serviks ini tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal, oleh karena itu sebaiknya masyarakat disiplin untuk melakukan skrining kesehatan. Jangan sampai baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut, dimana proses pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih sulit dan biaya pengobatannya pun menjadi lebih mahal,” paparnya, Selasa (17/5/2022).

Dokter spesialis kandungan di RS Nasional Diponegoro, Nurul Setiyorini menjelaskan pentingnya kesadaran wanita untuk sedini mungkin melakukakan pengecekan kesehatan terhadap alat reproduksinya. Ia menyatakan bahwa pola hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.

“Pada kasus kanker serviks, Human Papilloma Virus (HPV)merupakan penyebab utama. Selain menyebabkan kanker serviks HPV ini juga bisa menyebabkan gejala kanker lain. Ada beberapa faktor risiko yang turut mendukung seperti seksual aktif sejak dini, kebiasaan merokok, paritas tinggi serta multipartner seksual,” tuturnya.

Data BPJS Kesehatan mencatat, peserta JKN-KIS yang mendapatkan pelayanan kesehatan kanker semakin meningkat setiap tahunnya. Untuk tahun 2019, JKN-KIS telah membiayai pengobatan kanker 204.723 jiwa peserta.

Adapun sebaran peserta penderita kanker terbesar diduduki oleh provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali. Lebih lanjut, data menunjukkan bahwa pembiayaan kanker didominasi oleb pasien perempuan dengan diagnosis kanker. (*)