SEMARANG (jatengtoday.com) – Calon Wali Kota Semarang nomor urut 2 Yoyok Sukawi, mendengarkan keluhan warga Kecamatan Mijen tentang kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Khususnya saat jam-jam sibuk, seperti pagi hari dan sore hari.
Warga mengeluhkan beberapa ruas jalan di Kecamatan Mijen sering mengalami kemacetan parah, terutama di Jalan RM Hadisoebeno Sosro Wardoyo, seperti yang sempat viral di media sosial.
Mendengar hal ini, Yoyok Sukawi pun langsung turun ke lapangan untuk memantau situasi dan mendengarkan langsung aspirasi warga Mijen.
Betes, salah satu warga Jatisari Kecamatan Mijen mengungkapkan, bahwa Jalan Raya Mijen dan Jalan RM Hadisoebeno Sosro Wardoyo menjadi langganan macet akibat ruas jalan yang sempit.
“Ruas jalan sempit, dari tahun 2004 sampai 2024 sekarang belum ada pelebaran jalan. Ada pelebaran jalan paling hanya setengah meter saja,” ujarnya.
Ia berharap Wali Kota Semarang ke depan dapat memprioritaskan peningkatan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Mijen. Termasuk, kalau perlu pelebaran jalan disesuaikan dengan kepadatan arus lalu lintas.
“Harapan kami ada perluasan jalan, karena volume kendaraan juga terus meningkat,” tambahnya.
Senada dengan Betes, Heri, warga asli Mijen, juga mengeluhkan kemacetan yang sering terjadi di beberapa ruas jalan di Kecamatan Mijen.
“Seperti di Jalan RM Hadisoebeno Sosro Wardoyo ini, kalau pagi langganan macet, sore juga menjadi langganan macet,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan ini, Yoyok Sukawi berkomitmen melakukan pembenahan dan peningkatan infrastruktur jalan di setiap sudut Kota Semarang, termasuk Kecamatan Mijen. Pembangunan akan lebih merata, termasuk menyasar wilayah pinggiran Kota Semarang.
“Komitmen kami Yoyok-Joss akan melakukan pembenahan infrastruktur jalan di setiap sudut Kota Semarang termasuk di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Mijen,” kata Yoyok Sukawi setelah berbincang dengan warga sekitar di sebuah warung angkringan di tepi Jalan RM Hadisoebeno Sosro Wardoyo, Rabu, 16 Oktober 2024.
Menurut Yoyok Sukawi, peningkatan infrastruktur jalan merupakan hal penting untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat sekaligus mengurai kemacetan yang masih terjadi di beberapa sudut Kota Semarang. Selain pelebaran jalan, dirinya juga akan memperbaiki pelayanan transportasi umum, sehingga menjangkau wilayah-wilayah permukiman di kawasan pinggiran. Agar penggunaan transportasi pribadi bisa diminimalisir, dan masyarakat nyaman menggunakan transportasi umum.
“Seperti hari ini kami melakukan tinjauan kemacetan di Mijen, kita identifikasi memang jalan yang ada juga kurang lebar, sementara volume lalu lintas juga sangat tinggi di jam tertentu. Ini perlu dicarikan solusi,” jelasnya.
Yoyok menekankan perlunya kajian lebih lanjut untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang ada. Tak hanya di Mijen, tapi di beberapa wilayah lain seperti Tembalang, Pedurungan, Genuk dan lainnya.
“Perlu ditata sedemikian rupa, dengan kajian yang terbaru. Sehingga bisa mengurai persoalan kemacetan. Mungkin nanti jalan akan dilebarkan, penataan rambu-rambu lalu lintas juga perlu dibenahi, dan penambahan transportasi umum yang menjangkau ke wilayah permukiman,” tambahnya. (*)