in

Pengasuh Ponpes Asshodiqiyah Dukung Yoyok-Joss di Pilwalkot Semarang: Bocahe Dewe

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut dua Yoyok Sukawi-Joko Santoso alias Joko Joss berkesempatan sowan ke kediaman Kiai Shodiq Hamzah Usman selaku pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asshodiqiyah, Sawah Besar Timur, Kecamatan Gayamsari, Kamis (21/11/2024) pagi.

Dalam kesempatan itu, Kiai Shodiq memberikan restu dan dukungan penuh terhadap Yoyok-Joss yang dikenal dengan slogan Bocahe Dewe tersebut di pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwakot) Semarang 2024.

Kedatangan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso disambut secara langsung oleh Kiai Shodiq, dan segenap pengasuh Ponpes Asshodiqiyah. Termasuk ratusan pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang.

“Alhamdulillah ini datang Mas Yoyok dan Mas Joko, calon Wali Kota, dan Wakil Wali Kota Semarang,” kata Kiai Shodiq.

Paslon yang diusung Koalisi Semarang Maju Bermartabat itu juga didampingi belasan kiai, di antaranya Kiai Said Al Masyhad, Kiai Khamad Maksum, Habib Jafar Mussawa, Kiai Abdurrohim Al Muhsin, Kiai Darsmo Rubai.

Dan, Kiai Choirul Amin, Kiai Syahid Al Bahaiqi, Kiai Sukri Ghazali, Kiai Muhdi sulaiman, Kiai Aminuddin, Kiai Habib Husain Toha, Kiai Nurul A’ala, Kiai Ali Imron, Kiai Anang Purnomo, Kiai Sa’dullah Assodiqi.

“Mas Yoyok dan Mas Joko itu Bocahe Dewe, sudah pada tahu semua sekarang ya. Insya-Allah bersama NU diberi kelancaran,” kata Kiai Shodiq, di hadapan ratusan jemaah serta Muslimat NU Kota Semarang.

Ulama NU tersebut menyatakan, bahwa restu yang diberikannya itu menjadi keseriusan mendukung Yoyok-Joss memimpin Kota Semarang lima tahun ke depan.

“Sing tenanan nek mbek Yoyok-Joss, yo uwes (yang serius kalau mendukung Yoyok-Joss, ya sudah-red),” ujarnya.

Sebelumnya, dukungan terhadap paslon calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi-Joko Santoso juga terus mengalir. Beberapa di antaranya dari majelis taklim, kemudian kelompok-kelompok dakwah, remaja masjid, dari takmir-takmir masjid, serta tokoh agama dan para kiai. (*)