in ,

Dampak Pandemi, Penjualan Aksesori Imlek di Semarang Turun hingga 80 Persen

SEMARANG (jatengtoday.com) — Pedagang di kawasan Pecinan Semarang mengeluhkan sepinya pembeli selama pandemi Covid-19. Aksesori Imlek yang biasanya banyak diburu kini sedikit yang melirik.

Keluhan salah satunya diungkapkan pemilik Toko Oriental Fashion, Verry Thio. Ia menjual berbagai aksesori Imlek, termasuk lampion, barongsai, hingga pakaian mandarin.

Baca: Jelang Imlek Biasanya Panen, Kini Penjual Barongsai Mini di Pecinan Semarang Sepi Pembeli

Karena Imlek tahun ini bertema Kerbau, maka semuanya juga bernuansa kerbau. Dari angpau hingga baju ada motif kerbaunya.

Kata dia, pada tahun-tahun sebelumnya, H-1 bulan hingga H+1 bulan Imlek, tokonya selalu ramai. Namun, tahun 2021 ini, meski Imlek tinggal menghitung hari belum ada peningkatan pendapatan dari penjualan aksesori.

Baca: [Video] Pecinan Semarang Berbenah Sambut Imlek

“Tahun ini memang sepi banget. Kalau dipersentase ya (omzet) turun sampai 80 persen,” keluh Verry saat ditemui di tokonya, Jalan Wotgandul Timur 9B Pecinan, Sabtu (30/1/2021).

Menurutnya, salah satu penyebab turunnya daya beli karena Pasar Semawis ditiadakan. Terlebih sejak ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), waktu jualan pun dibatasi dan masyarakat menjadi takut keluar rumah.

Baca: Surganya Kuliner Semawis: Mulai Wedang Tahu, Cumi Bakar hingga Babi Panggang

Keluhan juga disampaikan pedagang Toko Apple Collection. Salah satu karyawan, Tri Septianingrum mengatakan bahwa penjualan tahun ini lebih sepi dibandingkan tahun kemarin. Sehingga berdampak pada penurunan omzet.

Baca: [Video] Klenteng Tua di Pusat Pecinan Semarang

Toko yang berlokasi di Jalan Plampitan, Pecinan tersebut menjual berbagai aksesori Imlek. Di antaranya gambar-gambar, tempelan, dan gantungan bermotif kerbau.

“Paling laku ini gantungan kerbau. Nggak banyak tapi ya lumayan. Kalau lampion yang beli pihak klenteng,” jelas Septi. (*)

editor : tri wuryono