PURWOREJO (jatengtoday.com) – Hujan yang terjadi beberapa hari ini tergolong ekstrem. Curah hujan melebihi 200 mm membuat sejumlah daerah di Jateng terendam banjir.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bergerak cepat merespon bencana banjir. Dia meninjau sejumlah titik banjir, Rabu (16/3/2022). Di antaranya di Purworejo, Kebumen dan Banyumas.
Di Purworejo, Ganjar langsung meninjau lokasi pengungsian warga. Terdapat 83 pengungsi di posko tanggap darurat yang terletak di Kecamatan Butuh Purworejo itu. Mayoritas pengungsi adalah lansia, perempuan dan anak-anak.
Di sana, Ganjar berusaha menghibur para pengungsi. Ia juga menghibur anak-anak dengan mengajak nyanyi bersama dan membagi-bagikan hadiah mainan.
“Seneng dapat mainan dari pak Ganjar, bisa main rame-rame di sini,” kata Rio, salah satu anak yang mengungsi di tempat itu.
Selain pengungsian, Ganjar juga mengecek lokasi banjir di Desa Klepu Kecamatan Butuh. Di desa itu, air masih menggenangi pemukiman warga, dengan ketinggian sekitar selutut orang dewasa.
Saat mengecek lokasi banjir itu, Ganjar menemukan bahwa genangan tak kunjung surut karena saluran air mampet.
Ia pun langsung meminta Dinas PSDA Jateng dan perwakilan dari Kementerian PUPR untuk segera melakukan perbaikan.
“Ini mampet gotnya, coba koordinasikan dengan bina marga, disodet semuanya biar air mengalir lancar. Ini harus ditangani secepatnya pak,” perintah Ganjar pada Kepala Dinas PSDA, BBWS dan perwakilan PUPR.
Di Kebumen,
Ganjar juga menyapa dengan ramah para pengungsi di sana. Setidaknya ada 242 pengungsi yang didominasi lansia, ibu-ibu dan anak-anak berada di tempat itu.
Kepada mereka, Ganjar memastikan tidak ada yang kekurangan. Ia juga menghibur para pengungsi dan membagi-bagikan mainan pada anak-anak yang ada di sana.
“Nek lawuhe ora enak ngomong nggih bu (kalau lauknya tidak enak bilang ya bu), dijaga kesehatannya, mudah-mudahan banjirnya lekas surut sehingga bisa pulang,” ucapnya.
Para pengungsi itu nampak sumringah dikunjungi Ganjar. Tak tampak kesedihan di raut wajah mereka meskipun sedang ada di pengungsian.
“Ya seneng didatangi pak Ganjar, merasa di perhatian. Ini cucu saya dikasih mainan. Seneng bisa ketemu sama pak gubernur,” kata Ida Mustari,53, salah satu pengungsi.
Terkait kondisi bencana, Ganjar mengatakan banjir yang terjadi di Banyumas dan Kebumen berada di area perbatasan. Lokasinya bersebelahan dan penyebabnya sama karena tanggul sungai jebol.
“Ini kan perbatasan, jadi dua daerah yang terdampak. BBWS sudah nemu dua titik jebolnya sungai. Kalau sehari atau dua hari ini hujan reda, bisa segera ditangani. BBWS sudah turun tangan langsung,” ucapnya.
Ganjar juga sudah mengecek para pengungsi yang ada di dua lokasi itu. Semua pengungsi dalam kondisi sehat dan stok logistik masih terpenuhi.
“Warga di pengungsian saya tanya sehat semuanya, masih bisa bercanda dan stok logistik aman. Mudah-mudahan mereka tenanglah, biar semuanya kita yang urus,” imbuhnya.
Ganjar juga mengapresiasi banyaknya relawan yang membantu penanganan bencana. Tak hanya relawan BPBD, sejumlah relawan dari kelompok masyarakat seperti MDMC Muhammadiyah, pemuda NU, Bagana dan lainnya.
“Saya sampaikan terimakasih banyak, ada kelompok masyarakat yang membantu. Saya lihat ada dari NU, Muhammadiyah dan banyak dari masyarakat membantu. Saya senang, gotong royong berjalan dengan baik,” tutupnya.
Beberapa daerah di Jateng lanjut Ganjar memang mengalami bencana banjir. Selain di Purworejo, ada juga banjir di Grobogan, Pati, Kebumen dan Banyumas. Namun banjir di Grobogan dan Pati sebentar saja sudah surut.
“Di Kebumen laporannya juga sudah surut dan pengungsi sudah kembali. Ini saya mau cek ke sana dan memastikan semua aman. Saya minta seluruh kepala daerah khususnya BPBD siaga, mencermati laporan BMKG dan menyebarkan pada masyarakat agar semua siap. Dengan kondisi perubahan cuaca ekstrem ini, tidak ada kata lain selain semua siaga dari bencana,” pungkasnya. (*)