in

Cuaca Buruk, Puluhan Truk Tertahan di Pelabuhan Kupang

KUPANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 70-an truk pengangkut kebutuhan pokok atau sembako dan barang dagangan lainnya tertahan di Pelabuhan Bolok, Kupang karena tak bisa menyeberang ke berbagai pulau di NTT akibat cuaca buruk. Padahal mereka sudah menunggu sejak awal Januari silam.
“Kurang lebih 70-an lah truk-truk yang ada di sini, kami masih menunggu untuk menyeberang ke pulau-pulau untuk mendistribusikan kebutuhan pokok,” kata Imron seorang pengemudi truk ekspedisi tujuan Rote, Senin (13/1/2020).
Ia mengaku bahwa puluhan truk itu tertahan di pelabuhan sudah hampir dua pekan semenjak ada pengumuman bahwa kapal ferry tak bisa berlayar karena buruknya cuaca di daerah itu. Imron mengatakan truknya sendiri membawa sejumlah barang kebutuhan pokok seperti beras, terigu dan kebutuhan pokok lainnya untuk diditribusikan ke Pulau Rote.
Selain itu ia juga membawa sejumlah barang bangunan yang dibeli di Kupang untuk didistribusikan ke Pulau Rote yang berada di perbatasan RI- Australia.
Hal yang sama juga diakui Romanus, seorang sopir ekspedisi tujuan Alor yang mengaku sudah berada di pelabuhan penyeberangan tersebut sejak awal Januari.
“Waktu awal Januari saya ke pelabuhan ini baru ada sekitar 10 mobil truk, tetapi sampai dengan hari ini bisa dibilang sudah mencapai 70-an truk baik ekspedisi maupun truk biasa yang membawa kebutuhan pokok,” ujarnya.
Romanus mengaku barang-barang yang dimuat di truknya adalah tiang-tiang listrik milik PLN yang akan didistribusikan ke Kabupaten Alor. Ia mengaku kurang lebih ada tiga atau empat truk yang menuju ke Alor. Dia hanya berharap agar cuaca di perairan NTT segera pulih kembali sehingga pendistribusian kebutuhan pokok juga bisa lancar kembali.
Selain truk yang membawa kebutuhan pokok ke wilayah lain di NTT, ada juga sejumlah truk yang membawa kebutuhan pokok dari Pulau Timor untuk didistribusikan ke Pulau Jawa.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTT memperkirakan bahwa cuaca ekstrem akan melanda perairan di NTT sampai dengan 15 Januari 2020. Oleh karena itu, BMKG mengimbau sejumlah operator kapal untuk tidak beraktivitas atau berlayar selama beberapa pekan ke depan. (ant)
editor : tri wuryono