SEMARANG (jatengtoday.com) – Zona merah di Jateng bertambah. Jika pada pekan lalu hanya 18 daerah, kini menjadi 25 daerah.
Ke 25 daerah yang menjadi zona merah penularan Covid-19 adalah, Grobogan, Demak, Jepara, Kota Semarang, Pati, Pemalang, Pekalongan, Sragen, Kebumen, Rembang, Wonogiri, Brebes dan Kendal.
Kemudian Batang, Kabupaten Semarang, Karanganyar, Purworejo, Kudus, Blora, Kota Pekalongan, Banjarnegara, Cilacap, Tegal, Sukoharjo, dan Magelang.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di zona merah tersebut segera mengambil kebijakan mikro lockdown. Jika perlu, lockdown dilakukan di tingkat RT.
“Saya minta seluruh RT yang merah lockdown. Seluruh kegiatan keramaian tidak ada (ditiadakan). Kalau nekat, saya minta dibubarkan. Sebentar lagi kita akan kirimkan instruksi kepada daerah, sehingga kita bisa lindungi orang-orang tercinta kita,” ucapnya usai memimpin rapat penanganan Covid-19, di kantornya, Senin (28/6/2021).
Untuk itu, gubernur meminta keterpaduan langkah di antara bupati dan wali kota yang ada dalam satu area.
“Kalau kemarin ada 5.700 RT yang masuk zona merah, hari ini sudah 7.000 lebih. Maka saya minta harus lockdown. Harus sekarang. Kalau kemarin nggak, maka sekarang harus,” terangnya.
Dia menerangkan, dengan lockdown tingkat RT itu, maka penanganan kasus Covid-19 di Jateng bisa dikendalikan. Pihak TNI/ Polri sudah siap untuk melakukan pengamanan.
Selain itu, langkah strategis yang akan dibuat adalah mewajibkan daerah menambah tempat tidur rawat. Dia menyebut, penambahan minimal yang harus dilakukan adalah 40 persen tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Ia menyebut, dari beberapa rumah sakit di antaranya sudah memenuhi kuota tersebut. Namun selebihnya belum memenuhi kebutuhan tempat tidur.
“Maka segera lakukan konversi, penambahan, termasuk pendirian rumah sakit darurat jika diperlukan,” tegasnya.
Untuk vaksinasi, dia menyebut 35 pemkab dan pemkot di Jateng siap melakukan percepatan. Khususnya menyangkut sistem antrean dan vaksinator.
Dia juga meminta adanya keseragaman dalam penanganan Covid-19 antarwilayah di Jateng.
“Kalau kemarin saya melihat ada yang beda-beda. Maka sekarang harus diseragamkan. Misalnya kalau ada satu daerah yang effort-nya bagus terkait penambahan tempat tidur di rumah sakit atau isolasi terpusat, daerah lainnya juga harus ikut,” paparnya. (*)
editor: ricky fitriyanto