in

Bukti Nyata Perhatian Ganjar Pranowo Terhadap Kesejahteraan Guru

Kebijakan Ganjar saat masih menjadi gubernur mencerminkan perhatian yang mendalam terhadap pendidikan dan kesejahteraan guru.

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ganjar Pranowo menekankan pentingnya investasi sumber daya manusia melalui sektor pendidikan. Tidak hanya memfasilitasi pendidikan bagi siswa miskin, saat masih menjabat sebagai Gubernur Jateng, Ganjar sangat memperhatikan kesejahteraan guru honorer, dan guru pengajar agama non formal.

Kebijakannya saat masih menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah mencerminkan perhatian yang mendalam terhadap pendidikan dan kesejahteraan guru serta upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.

Berikut adalah tiga wujud kepedulian Ganjar terhadap guru di Jawa Tengah:

Tambahan Penghasilan GTT

Pemprov Jateng memberikan tambahan penghasilan bagi Guru Tidak Tetap (GTT) dan PTT sejak 2017. Sebelumnya, rata-rata penghasilan mereka hanya sekitar Rp 300 ribu per bulan, yang jauh di bawah upah minimum yang berlaku. Namun, dengan kebijakan ini, Pemprov Jawa Tengah meningkatkan penghasilan mereka sesuai dengan rata-rata nilai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang diberi tambahan sebesar 10 persen per orang. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang bekerja secara tidak tetap.

Angkat GTT Jadi PPPK

Antara tahun 2021 hingga 2023, sebanyak 13.302 GTT di SMA/SMK/SLB di Jawa Tengah, baik yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta, diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pengangkatan ini memberikan stabilitas dan kepastian kerja kepada guru yang sebelumnya bekerja secara tidak tetap. Ini merupakan langkah besar dalam memperbaiki status dan kesejahteraan guru di wilayah tersebut.

Dukungan Khusus untuk Guru Agama Nonformal

Ganjar memberikan perhatian khusus kepada para pengajar agama nonformal di Jawa Tengah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun dari tahun 2019 hingga 2023. Dengan anggaran ini, setiap tahunnya guru agama nonformal dari berbagai agama menerima insentif sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka dalam mengajarkan nilai-nilai kedamaian, kebaikan, toleransi, dan mendidik budi pekerti anak-anak.

Insentif tersebut diberikan kepada guru agama nonformal dari lima agama utama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Ini menunjukkan komitmen Ganjar untuk mendukung moderasi beragama dan harmoni kebhinekaan di Jawa Tengah. (*)