SEMARANG (jatengtoday.com) – Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang bakal menambah armada terbaru yang memiliki penampilan lebih berwibawa. Tidak hanya bertubuh besar saja, tetapi juga digadang-gadang dilengkapi perangkat teknologi canggih.
Bus Low Deck terbaru tersebut bermerk Scania. Direncanakan bakal dilakukan ujicoba operasional mulai Senin 11 November 2019 untuk Koridor 1 Rute Mangkang – Penggaron.
“Nanti akan dijalankan pagi hari dua trip, dan sore dua trip,” kata Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan, Jumat (8/11/2019).
Dikatakannya, uji coba Bus Low Deck di Koridor 1 tersebut direncanakan akan beroperasional selama November 2019.
“Tarif Trans Semarang sesuai Perwal 16A tahun 2017, untuk Umum Rp 3.500, pelajar/mahasiswa/KIA Rp 1.000,” katanya.
Lebih lanjut, kata Ade, bus terbaru tersebut dilengkapi dengan berbagai teknologi. Sistem suspensi yang dimiliki Scania merupakan yang terbaik di kelasnya.
“Suspensi udara dikontrol secara elektronik. Sistem ini dinamakan Electronic Level Control (ELC). Dilengkapi Total Raising/Lowering (batas naik/turun), sehingga suspensi dapat diatur naik atau turun kurang lebih 100 mm dari kondisi normal,” terangnya.
Secara otomatis, lanjut dia, ketinggian suspensi akan kembali normal saat kecepatan bus mencapai 30 km/jam. Teknologi tersebut juga bisa mengurangi resiko terjadinya cedera pada penumpang dan kerusakan pada armada.
Selain itu, Scania juga dilengkapi kneeling untuk memiringkan kendaraan. Perangkat Electronic Level Control (ELC), memungkinkan untuk memiringkan kendaraan. “Sedangkan kneeling berfungsi pada saat menaikkan dan menurunkan penumpang saat bus berhenti,” katanya.
Bus ini juga dikonsep “Difabel Friendly” untuk memudahkan akses untuk penumpang berkebutuhan khusus, kursi roda dan kereta bayi. Semua sistem elektrik berdasar pada teknologi Computer Area Network (CAN), sehingga beberapa kontrolnya terhubung satu sama lain.
“Selain itu juga dilengkapi berbagai fitur keselamatan, sistem pendukung untuk operator yang dapat memberikan petunjuk, menganalisis data dari berbagai sensor, sehingga bisa memantau performa operator,” bebernya.
Dengan panjang 12 meter, tinggi 3,7 meter, lebar 2,5 meter, bus ini memiliki kapasitas 41 tempat duduk, plus dua kursi lipat dan satu tempat kursi roda dan 1 operator, serta 25 tempat berdiri. Dengan 6 kecepatan transmisi otomatis ZF Ecolife tipe 6AP1200B. (*)
editor : tri wuryono