SEMARANG (jatengtoday.com) – Borobudur Marathon diusulkan menjadi Sister Tokyo Marathon. Rencananya, penyelenggara Borobudur Marathon akan bertolak ke Tokyo, Maret mendatang untuk mengomunikasikan wacana ini.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menilai, kedua agenda maraton tersebut memiliki beberapa kesamaan sehingga sangat potensial untuk dipadukan layaknya sister city. Rancangan sister marathon sama halnya dengan sister city yang memadukan dua kota berbeda lokasi dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan sosial karena memiliki beberapa kemiripan.
“Jadi acara itu tidak hanya melibatkan pelari, tapi juga masyarakat setempat. Ini adalah mimpi yang sedang kawan-kawan siapkan. Saya mendorong Borobudur Marathon dengan Tokyo Marathon sebagai sister Maraton,” ujarnya, Kamis (30/1).
Tokyo Marathon merupakan salah satu event lari terbesar di dunia selain Berlin Marathon maupun Boston Marathon. Meski banyak event serupa di berbagai penjuru dunia, belum satu pun yang menginisiasi keberadaan sister marathon.
“Kalau Maret kita bisa ke Tokyo, mungkin sampai pelaksanaan Borobudur Marathon, bisa dilakukan improvement pada beberapa bagian. Mungkin pada cara pengelolaan masyarakat, potensi ekonomi. Juga belajar kurasi akomodasi, mengelola peserta, pendataan dan lainnya,” ujarnya.
Peluang terealisasi sister marathon tersebut menurut Ganjar sangat terbuka. Terlebih Jepang telah mengetahui dan menyatakan minatnya pada Borobudur Marathon. Meskipun mereka memberi beberapa catatan agar penyelenggara menyediakan ruang-ruang atau desain ala Jepang agar mereka betah.
“Jika (sister marathon) oke, kita harapkan kelas Borobudur Marathon bisa mendekati Tokyo Marathon yang triliunan secara ekonomi. Secara partisipan bisa seluruh dunia,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto