in

Bengkel Sahabat Nelayan Pertamina Jadi ‘Puskesmas’ Perahu Bahariawan di Pesisir Kota Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sungai yang membelah Kampung Irigasi Utara Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang tampak sumpek. Di sisi kanan dan kiri sungai berair keruh itu ditambati perahu-perahu kecil para bahariawan asli kampung setempat.

Letaknya di tengah kampung sekaligus dekat dengan muara, membuat sungai ini menjadi lahan parkir perahu yang sangat strategis. Posisi strategis ini tak hanya dilihat para nelayan setempat. Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah pun melihat potensinya.

Pertamina coba mendekat ke permukiman yang banyak dihuni penyandang predikat nelayan one day fishingtersebut. Bukan untuk berbisnis bahan bakar sebagai sumber tenaga perahu motor nelayan. Pertamina justru mengulurkan bantuan yang memudahkan bahariawan docking perahu mereka. Oleh Pertamina, bengkel ini dilabeli Bengkel Perahu Nelayan.

Bengekel Perahu Nelayan didirikan di tengah kampung, tepat di sebelah sungai. Posisi ini memudahkan untuk melakukan docking perahu. Mekanik dan pemilik perahu tak harus jauh-jauh menggotong mesin perahu yang beratnya tak bisa diangkat satu orang saja.

Warga setempat pun menganggap Bengkel Perahu Nelayan sebagai puskesmasnya perahu motor. Pasalnya, sebelum bengkel besutan Pertamina ini hadir, tidak ada tempat untuk servis mesin motor perahu yang dekat.

Barokah, salah satu pemilik perahu motor kampung setempat mengaku, tempat servis terdekat adalah bengkel sepeda motor di kampung sebelah. Namanya bengkel sepeda motor, tentu tidak banyak yang bisa diharapkan jika harus menggarap mesin motor perahu.

“Pertama, suku cadang tidak komplet. Garapannya pun rasanya kurang sip,” ucapnya ketika ditemui, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, lanjutnya, bengkel sepeda motor itu bisa diandalkan jika hanya butuh servis ringan saja. Kalau bicaranya sudah tentang mesin rusak, dia harus membawa mesin perahunya ke bilangan Semarang Utara. Butuh waktu tempuh sekira 45 menit dari rumahnya.

“Lumayan jauh, ya. Bawanya mesin ke sana juga repot. Yang paling nggak enak itu biasanya harus opname. Kan itu bengkel agak besar, banyak yang ke sana. Garapannya banyak, tidak bisa sehari langsung jadi,” paparnya.

Hemat Waktu

Barokah pun mengacungkan dua jempol untuk Bengkel Perahu Nelayan Pertamina. Selain dekat, antrean juga tidak banyak. Malah jarang antre. Praktis, dia bisa menghemat waktu yang biasanya habis untuk perjalanan ke bengkel langganan sebelumnya.

Dia bercerita, pernah membawa mesin perahu motornya yang ngadat ke Bengkel Perahu Nelayan. Mekanik bengkel yang sudah disekolahkan bidang perbengkelan di Bandung selama tiga pekan oleh Pertamina, dengan cekatan menggarap mesin milik Barokah.

“10 menit sudah terbongkar dan ketahuan masalahnya. Dibenerin sehari jadi. Kalau biaya, ya hampir sama dengan bengkel biasanya. Tapi kan ini nggak perlu (tambahan ongkos, Red) transport,” terangnya.

Dia mengaku kaget dengan cepatnya pengerjaan bengkel. Sebab, biasanya kalau mesin perahunya sedang di bengkel, Barokah terpaksa libur melaut. Waktu luangnya digunakan untuk mengecek alat tangkap yang biasa digunakan untuk berburu ikan dan rajungan.

Kini, beban pikiran Barokah berkurang. Dia tak lagi stres menjaga mesin perahunya tetap prima untuk diajak cari uang di laut. Maklum, mulusnya kondisi dapur juga dipengaruhi mesin motor perahu. Jika ngadat Barokah libur melaut. Praktis, dapurnya juga libur mengepul.

“Sekarang jadi gampang merawat mesin. Kalau dulu kan nunggu benar-benar rusak baru dibawa ke bengkel. Ada bunyi mesin kasar masih dibiarkan, asal masih bisa jalan. Sekarang saya jadi rutin servis. Bengkel dari Pertamina ini malah seperti Puskemasnya perahu nelayan,” terangnya.

Langganan Nelayan Kendal

Ketua Kelompok Usaha Bersama wilayah Semarang Barat, Muhammad Mufid menyebut, nelayan di Kabupaten Kendal sudah jadi pelanggan Bengkel Sabahat Nelayan. Meski lokasinya terhitung jauh dari Kendal, tapi bengkel ini menjadi yang terdekat.

”Banyak yang datang ke sini (Bengkel Sahabat Nelayan). Dari Mangkang, Jerakah, Kendal banyak datang ke sini,” ucap pria yang membawahi 20 Kelompok Usaha Bersama wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Kendal ini.

Dia mengakui, tidak hanya kemudahan yang didapat, tapi juga irit ongkos. Para nelayan tak lagi perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk biaya perbaikan mesin perahu.

“Makin jauh bengkel, kan biayanya tambah banyak. Waktu yang dibutuhkan juga lebih banyak,” tegasnya.

Hasil CSR 2022

Lahirnya Bengkel Sahabat Nelayan di Mangunharjo ini merupakan CSR dari Pertamina yang dikembangkan sejak 2022 lalu. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan, kegiatan CSR bengkel perbaikan perahu ini dikelola Integrated Terminal Semarang untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Dikatakan untuk di wilayah Kota Semarang, Pertamina memberikan bantuan bengkel perbaikan perahu di Pelabuhan Tanjung Emas dan juga di pesisir Mangunharjo.

Menurutnya, Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah membantu masyarakat nelayan dalam pembangunan bengkel dan peralatan pendukung hingga pelatihan bagi nelayan yang tergabung di koperasi nelayan.

Bengkel ini juga menggandeng Pertamina Lubricants untuk penyediaan pelumas yang dijual di bengkel perbaikan perahu.

“Bengkel kapal nelayan ini kan jarang ada ya, dan sekali masuk bisa empat kapal. Tentunya bisa meningkatkan penghasilan anggota koperasi, dan tentunya harga atau biaya servis bisa lebih murah daripada bengkel lainnya,” kata Brasto.

Lebih lanjut Brasto menjelaskan, dari bengkel perbaikan perahu itu pihaknya mengembangkan pelayanan perbaikan sepeda motor.

Nantinya, mekanik yang bekerja di bengkel perbaikan perahu juga bisa melayani servis perbaikan motor masyarakat sekitar.

“Nantinya kita juga kembangkan dengan penyediaan cuci kendaraan yang sabunnya berasal dari buah mangrove. Jadi, proses cuci motor dengan sabun mangrove bisa ramah terhadap lingkungan,” tandasnya. (*)