in

Begini Kronologi Kapal MV Soul of Luck Tabrak Crane di Terminal Peti Kemas Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Semarang, menjelaskan bagaimana tragedi Kapal MV Soul of Luck yang menyenggol crane di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS).

Menurut Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang Ahmad Wahid, kapal kontainer berbendera Panama dengan registrasi IMO 9148647 tersebut berlayar dari Pelabuhan Port Klang Malaysia pada tanggal 11 Juli 2019 dan tiba di Pelabuhan Semarang 14 Juli 2019 pukul 17.10 WIB.

Menurutnya, insiden tersebut melibatkan kapal KT Jayanegara 304, KT Jayanegara 201 yang dioperasikan oleh PT PMS, anak usaha PT Pelindo 3 sebagai induk usaha jasa pelayanan kapal dan Kapal MV Soul of Luck. Sehingga kapal kargo berbobot GT 16.915 dengan panjang 168.05 meter serta lebar 27 meter ini menyenggol struktur crane di dermaga.

“Kapal MV Soul of Luck yang diageni oleh PT Layar Sentosa menyenggol crane di dermaga TPKS sehingga 1 unit container crane 3 ambruk,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Saat kejadian, sejumlah pekerja tampak berlarian menghindari jatuhnya container crane tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya saja ada satu operator head truck yang mengalami luka ringan, tapi sudah langsung dibawa ke rumah sakit Panti Wilasa Citarum.

Dalam siaran persnya, Wahid mengaku bakal terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan PT Pelindo 3 sebagai induk usaha perusahaan jasa pandu tersebut.

“Saya mengimbau kepada seluruh penyedia layanan jasa transportasi laut untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan pelayaran, sehingga mencegah terjadinya hal-hal yang berisiko,” jelasnya.

Wahid memastikan pelayanan kepelabuhanan tetap berjalan seperti biasanya meski lokasi kejadian sudah disterilkan. “Saat ini lokasi kejadian telah disterilkan namun layanan kepelabuhanan terus berjalan seperti biasanya. Kami akan berkoordinasi dengan KNKT untuk menginvestigasi penyebab kejadian tersebut,” tandasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar