SEMARANG (jatengtoday.com) – Bea Cukai Tanjung Emas di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu dari luar negeri. Total ada dua kilogram sabu yang disembunyikan di dalam microwave.
Penyelundup tertangkap setelah petugas yang bertugas di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mencurigai salah satu penumpang pesawat tujuan Kuala Lumpur-Semarang. Barang bawaan pun diperiksa.
Penumpang berkewarganegaraan Indonesia berjenis kelamin perempuan berinisial V ini, membawa barang bawaan berupa tas dan dus bungkus berisi microwave.
Dari hasil pemeriksaan citra X-Ray diketahui jika dalam lapisan microwave itu ditemukan kristal bening yang diduga metamphetamine berupa sabu dan disembunyikan dalam kantong plastik empat buah. Dari hasil penimbangan, diketahui total sabu seberat 2,07 kilogram.
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Tjertja Karya Adil, menjelaskan, V bertingkah mencurigakan dan langsung dilakukan pemeriksaan badan serta barang bawaan.
“Modusnya bikin kompartemen palsu pakai microwave, mereka berpikir kita tidak akan mendeteksi. Dipikirnya kita akan menduga itu hanya microwave, sehingga mereka yakin bisa lolos dan dimasukkan,” ucapnya saat gelar perkara di kantornya, Kamis (14/11/2019).
Dikatakan, dua kilogram lebih itu jumlah yang banyak untuk bandara. Bahkan terbesar dalam dua tahun terakhir. “Kalau modus baru bukan, tapi hanya memanfaatkan orang-orang baru anak-anak milenial yang diiming-imingi uang Rp 20 juta,” tandasnya.
Tjertja lebih lanjut menjelaskan, dari pengakuan pelaku jika barang itu akan dibawa ke Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Benny Gunawan menambahkan, bandara merupakan salah satu pintu masuk peredaran narkoba yang harus mendapat pengawasan ketat. Karena, beberapa kali upaya penyelundupan sabu melalui bandara.
“Ini menandakan bahwa di Jateng ini sepertinya dipelajari, untuk supaya diperketat lagi dengan pengalaman ini. Kita tahu bahwa di Jawa Tengah ini selain punya bandara internasional, pelabuhan dan transportasi daratnya yang begitu bagus. Sehingga, memudahkan peredaran ke mana-mana,” tuturnya.
Saat ini, jelas Benny, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap orang yang menyuruh dan mengantarkan narkoba dari Kuala Lumpur ke Indonesia. (*)
editor : tri wuryono