SEMARANG (jatengtoday.com) – Total anggaran yang dimiliki Bawaslu Kota Semarang untuk pengawasan Pilwakot 2020 mencapai Rp13,4 miliar. Namun, karena pelaksanaannya di masa pandemi, lembaga tersebut mengajukan dana tambahan.
Ketua Bawaslu Kota Semarang Muhammad Amin mengatakan, penambahan dana itu akan digunakan untuk pengadaan alat pelindung diri (APD). Sebab, kesehatan penyelenggara pemilu menjadi prioritas.
Menurut Amin, berdasarkan perhitungan, kebutuhan APD untuk jajarannya mencapai 4.900 buah, dengan nilai sekitar Rp300-400 juta.
“Namun kami hanya mengajukan (dana tambahan) Rp244 juta ke pemerintah pusat. Sekarang masih proses kajian,” jelas Amin usai menyambut kunjungan anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar di Semarang, Sabtu (17/6/2020).
Dia sendiri tidak bisa memastikan apakah dana tersebut akan disetujui atau tidak. Yang jelas, kebutuhan operasional Bawaslu saat ini menggunakam dana yang dialokasikan dari Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Dana ini sebagian sudah turun.
“Sekarang sudah cair 40 persen, sekitar Rp5 miliar. Kemungkinan yang 60 persen akan turun sekaligus pada 14 Juli besok,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Bawaslu RI Fritz mengungkapkan, kedatangannya ke Kota Semarang untuk melakukan pengecekan. Ia ingin memastikan kesiapan tim yang ada di daerah-daerah terkait penyelenggaraan Pilkada serentak.
“Kami cek semua, termasuk pengadaan APD bagaimana, anggarannya bisa diajukan ke NPHD, APBN atau dari mana. Mulai sekarang ini harus dipersiapkan,” jelas Fritz.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan ini harus dilakukan sejak tahapan pilkada mulai berjalan. (*)
editor: ricky fitriyantoÂ