SEMARANG (jatengtoday.com) – Divisi Humas Bawaslu Jateng, Muhammad Rofiuddin menjelaskan, para pemimpin agama yang tergabung dalam MUI perlu dilibatkan demi menjaga iklim kondusif. Nantinya, para ulama tersebut diminta membuat materi khutbah Jumat tentang hal-hal positif. Terutama menangkal kabar-kabar yang berusaha memecah-belah bangsa.
“Materi-materinya berupa ajakan dan imbuan kepada umat. Nah materinya mengenai antipolitik uang, antipolitik SARA dan antiHoax. Mengapa kami menggunakan media kutbah Jumat, karena disampaikan tokoh agama,” jelasnya, Jumat (12/10/2018).
Rencananya, MUI mulai digandeng Kamis (18/10/2018). Mereka akan membahas tentang materi berkaitan dengan masa-masa kampanye pemilu legislatif maupun pemilihan presiden. Entah nanti seperti apa teknis kerjasamanya, yang jelas Bawaslu berharap, ada banyak pihak yang bisa mendukung terwujudnya Pemilu bersih dan bermartabat.
“Kami sediakan materinya sebagai referensi, dan kalau dinilai bagus khatib silakan dipakai. Tapi kalau memang tidak bagus tidak dipakai, ya tidak apa-apa,” ujarnya.
Rofi menyatakan, dengan menggandeng MUI Jateng di dalam menyuarakan pemilu yang bersih dan bermartabat maka akan lebih masif. Sebab, anggota MUI tersebar hingga ke pelosok kecamatan dan desa. (*)
editor : ricky fitriyanto