PEKANBARU (jatengtoday.com) – Basarnas Pekanbaru berhasil mengevakuasi 10 tenaga kerja Indonesia (TKI) penumpang kapal kayu atau pompong yang tenggelam dalam perjalanan dari Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis menuju Malaysia. Satu orang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Berdasarkan informasi yang diterima dari Polairud Tanjung Medang, hanya 10 orang yang selamat, lebihnya masih dalam pencarian,” kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak, Kamis (23/1/2020).
Sepuluh penumpang kapal nahas yang sudah ditemukan berumur antara 25 sampai 40 tahun dan berasal dari berbagai daerah termasuk Aceh, Pemalang, Medan, Prapat, Langkat, dan Jambi. Mereka berada di Puskesmas Tanjung Medang, Rupat, Bengkalis.
Menurut Ishak, seluruh TKI penumpang kapal nahas itu berangkat dari Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis pada Selasa (21/1) malam sekira pukul 21.30 WIB. Namun dia belum bisa memastikan apakah mereka berangkat menuju Negeri Jiran sesuai prosedur legal.
Kapal tersebut diperkirakan mengangkut sekitar 20 TKI. Menurut Ishak, kapal kemungkinan karam karena mengalami kebocoran. Hingga kini empat kapal dari Basarnas dan Polres Bengkalis dikerahkan untuk mendukung pencarian penumpang kapal yang lain.
Dalam proses pencarian tersebut, tim gabungan berhasil menemukan satu korban tewas berjenis kelamin perempuan dan belum diketahui identitasnya yang terapung di perairan Tanjung Medang, Kabupaten Bengkalis, sekitar pukul 13.25 WIB. Korban tidak mengenakan jaket pelampung.
“Pencarian hari ini Pol Air bersama kapal Basarnas, Angkatan Laut berhasil menemukan 1 jenazah berjenis perempuan dan 2 life jaket,” kata Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto.
Ia mengatakan musibah kecelakaan laut terjadi pada Selasa (21/1) sekira pukul 21.30 WIB di perairan Pasir Putih Desa Putri Sembilan Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Dijelaskan Kapolres, kapal tersebut berangkat dari Sungai Pakalan Buah Desa Cinggam Kecamatan Rupat dan sebelumnya menginap di rumah salah seorang penduduk.
“Kapal tersebut berangkat tujuan Malaysia menggunakan mesin merk Yamaha 60 Pk sebanyak 2 unit dengan body fiber tenggelam akibat kebocoran dengan jumlah penumpang sebanyak 20 orang. Dari data yang kita dapatkan, 20 orang tersebut di antaranya 19 orang TKI, 1 orang tekong,” ungkap Kapolres.
Diselamatkan Nelayan
Dari penumpang tersebut 10 orang berhasil diselamatkan oleh nelayan yang berada di perairan Desa Kadur, dengan rincian 7 orang berjenis kelamin laki-laki dan 3 perempuan. “Sembilan orang penumpang saat ini masih dalam pencarian,” kata Sigit.
Sabarius, salah seorang nelayan yang berhasil menyelamatkan 10 orang penumpang mengungkapkan sekitar pukul 16.00 WIB sedang menjaring ikan di perairan pasir putih dan melihat pelampung life jaket mengambang di perairan.
“Waktu itu saya melihat pelampung mengambang di perairan dan ternyata manusia dalam kondisi pingsan, selanjutnya melakukan pertolongan kepada korban,” kata Sabarius.
Setelah siuman ia menanyakan kepada salah seorang korban yang selamat jumlah penumpang kapal yang di ketahui sebanyak 20 orang. “Sepuluh orang yang selamat saat ini dievakuasi ke rumah salah satu warga di Desa Kador Kecamatan Rupat Utara,” ungkapnya.
Sementara, Staf Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Pelabuhan Pelindo Dumai Jon Maidi mengatakan TKI yang berada di kapal tersebut kuat dugaan berangkat ke Malaysia secara ilegal. Hal itu bisa diketahui dari lokasi kapal yang diduga berangkat dari pelabuhan tidak resmi atau pelabuhan tikus di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
“Kapal berangkat dari pelabuhan tikus, bukan jalur resmi. Kalau mereka TKI resmi pasti jelas dokumennya kita punya, ada asuransinya, ada sponsornya,” kata Jon Maidi. (ant)
editor : tri wuryono
in Peristiwa