SEMARANG – Meski 13.182 hektare lahan pertanian di sejumlah wilayah di Jateng terancam gagal panen akibat diterjang banjir, stok pangan untuk Natal dan tahun baru dipastikan aman. Masih ada beberapa sentra penghasil panen yang selamat. Seperti penghasil beras di Klaten, penghasil bawang merah di Brebes, cabai di Temanggung dan beberapa daerah lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Arif Sambodo menjelaskan, tidak semua penghasil pertanian diterjang banjir. “Memang diterjang cuaca buruk semua. Tapi beberapa tidak terendam banjir,” jelasnya, Sabtu (9/12/2017).
Dijelaskan, untuk beras stok masih mencukupi hingga panen pada Februari mendatang, kemudian stok gula masih mencukup hingga 4 bulan mendatang, minyak goreng hingga 2 bulan, bawang merah masih cukup untuk 3 bulan ke depan dan cabai hingga sebulan mendatang.
“Jadi kalau untuk Natal dan tahun baru, ketersediaan bahan pangan tersebut masih cukup aman,” ujarnya.
Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah di Indonesia dikhawatirkan akan berdampak pada kelompok bahan makanan. Antisipasi perlu dilakukan guna mencegah peningkatan inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Margo Yuwono menambahkan, ancaman gagal panen produk pertanian bakal mengancam laju inflasi. “Cuaca ekstrem ini akan berdampak pada pasokan, terutama untuk pasokan kelompok bahan makanan yang rentan terhadap perubahan cuaca,” tegasnya.
Begitu juga dengan transportasi. Cuaca ekstrem dikhawatirkan dapat menghambat transportasi yang berakibat pada tersendatnya distribusi barang. “Tersendatnya distribusi akan berdampat pada suplai yang terganggu dan ini dapat menyebabkan inflasi meningkat. Itu yang menjadi catatan untuk bulan Desember ini,” ujarnya. (ajie mh)