SEMARANG (jatengtoday.com) – Keterpurukan ekonomi yang melanda hampir semua atlet nasional setelah pensiun atau di hari tua, tidak akan terjadi lagi. Sebab, ke depan para atlet akan mendapatlan uang pensiun untuk menjamin kehidupan di hari tua.
Dana pensiun jaminan hari tua atlet akan mendapatkan payung hukum. Saat ini sedang diusulkan agar masuk dalam Rancangan Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (RUU SKN) yang tengah digodok DPR RI.
Baca:Â Begini Komentar Atlet Basket dan Sepatu Roda Setelah Coba Venue Baru Jatidiri
Anggota Komisi X DPR RI, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi ingin atlet lebih terjamin saat pensiun setelah mengharumkan Tanah Air.
“Di RUU SKN, kami ingin ada uang hari tua atau uang pensiun untuk atlet. Berulang kali terjadi, atlet di hari tua banyak yang memprihatinkan. Padahal dulunya mereka sudah berjuang untuk negara,” ucap politisi Partai Demokrat ini, Senin (1/2/2021).
Baca:Â Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan
Selama ini, banyak kasus atlet yang memprihatinkan di masa tuanya. Terakhir, mantan pemain Timnas sepak bola Indonesia, Yudo Hardiyanto yang rumahnya di Depok tiba-tiba disita orang. Tak hanya itu, Yudo kemudian mengalami stroke serta sulit berobat karena masalah ekonomi.
“Apa yang dialami Pak Yudo itu seharusnya tidak terjadi. Negara dalam hal ini Kemenpora harus hadir untuk membantu permasalahan beliau. Apalagi soal kesehatan, jangan sampai mantan atlet sulit berobat karena biaya,” paparnya.
Baca:Â Kemenpora Segera Susun Daftar Atlet untuk Vaksinasi Covid-19
Dikatakan, dana hari tua atau dana pensiun bagi atlet bisa diatur supaya tidak membebani keuangan negara. Dia punya ide bahwa klasifikasi atlet berdasarkan prestasi dan kinerja bisa menjadi tolak ukur untuk memikirkan tunjangan bagi atlet setelah pensiun.
“Kan bisa itu pakai klasifikasi. Misal yang punya prestasi berapa, sistemnya gimana. Nanti yang hanya atlet biasa bagimana,” tuturnya.
Baca:Â Bank Jateng Gandeng Polres Sukoharjo Sosialisasikan Kredit dan Investasi Hari Tua
“Bisa juga diatur setelah menyatakan pensiun mendapat modal untuk usaha, ini malah bagus untuk menggerakan ekonomi kerakyatan. Yang terpenting jangan sampai menghargai atlet hanya pada saat berprestasi dan setelah itu lupa,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto