SEMARANG (jatengtoday.com) – Gerakan Masyarakat Berantas Penyakit Masyarakat (Germas Berkat) telah berkali-kali melaporkan praktik judi togel yang meresahkan masyarakat. Namun laporan itu tak direspon aparat kepolisian.
Atas alasan tersebut, sekelompok warga yang peduli terhadap penyakit sosial ini kemudian mengambil tindakan. Khususnya di Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Mereka menggeruduk lapak-lapak judi togel dan menyita barang-barang.
Barang bukti seperangkat alat judi togel tersebut kemudian diserahkan ke aparat kepolisian di Mapolsek Genuk, Kota Semarang, Sabtu (6/6/2020) malam.
“Ini keempat kalinya kami mendatangi Polsek Genuk. Kami minta aparat segera bertindak,” kata Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Genuk KH Moh Shohib, Minggu (7/6/2020).
Dia mempertanyakan, mengapa laporan masyarakat mengenai praktik perjudian ini didiamkan saja? “Jangan sampai masyarakat menganggap togel dilindungi,” ujarnya.
Juru Bicara Germas Berkat, Masyhudi menambahkan, para tokoh masyarakat sudah melakukan segala upaya. Tidak hanya organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama, tapi juga Muhammadiyah. Mulai cara persuasif yakni berdakwah memberi nasehat agar menjauhi judi. Baik secara lisan maupun tulisan. Termasuk memasang spanduk dan menyebarkan naskah khotbah Jumat di masjid-masjid.
“Kemudian kami menemui umaro dan memberikan laporan serta meminta agar diberantas. Kami datangi Camat, Polsek, dan Pemkot Semarang,” terangnya.
Namun, sambung dia, tak ada respon berarti. Bahkan ada kesan pembiaran. Satu-satunya tindakan adalah dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang menjelang Ramadan lalu. Dua kali Satpol PP Kota Semarang membongkar lapak-lapak togel di Kecamatan Genuk.
“Namun di bulan puasa, buka kembali dan malah lebih ramai. Kami sudah resah dengan maraknya togel di wilayah kami. Di saat masyarakat dibatasi kegiatannya dan harus menjaga jarak, lapak togel justru ramai sekali. Berjubel pula. Bahkan di bulan puasa kemarin, buka setiap malam sampai fajar,” tandas Masyhudi yang menjadi Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Genuk ini.
Tindakan pemberantasan togel, lanjut dia, juga dilakukan pada 18 Mei dan 22 Mei lalu. Yakni di bulan puasa, dua kali ada gerakan melabrak lapak-lapak togel. “Kali ini masyarakat kembali bergerak, karena sudah jengkel pada aparat yang diam saja dan tidak ada tindakan apa-apa,” ujarnya. (*)
editor: ricky fitriyanto