in

Ada Water Screen di Umbul Tlatar Boyolali, Pertunjukan Panggung Makin Megah

BOYOLALI (jatengtoday.com) – Tak hanya untuk objek wisata, Umbul Tlatar di Kabupaten Boyolali juga bisa digunakan bagi seniman untuk mengekspresikan karya-karya mereka.

Sejak 2020 kemarin, objek wisata air ini meyediakan water screen. Water screen ditempatkan persis di belakang panggung terbuka. Praktis, pertunjukan yang dibawakan di panggung tersebut, bakal tampak lebih atraktif dengan latar belakang water screen.

Water screen memang masih jarang digunakan di panggung-panggung hiburan Indonesia. Teknologi layar dengan menggunakan cipratan air sebagai media proyektor ini sempat terkenal di Singapura.

Baca juga: Festival Lima Gunung XIX, Menyatukan Doa dalam “Lumbung Donga”

Sayang, water screen hanya bisa dinikmati malam hari. Umbul Tlatar juga tidak menyuguhkannya saban malam. Hanya saat ada acara kesenian saja.

Pemilik Umbul Tlatar, Nugroho Widi Asmadi menjelaskan, water screen hanya digunakan untuk mendukung pertunjukan seni di panggung kesenian.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, water screen digunakan untuk latar belakang pertunjukan pentas Ramayana yang rutin digelar di Umbul Tlatar.

Baca juga: Bekerja di Seni Kreatif tanpa Ketakutan

“Yang nonton turis-turis dari luar negeri,” ucapnya ketika ditemui, Sabtu (3/4/2021).

Kini, panggung dengan water screen ini tak hanya untuk pentas Ramayana saja. Nugroho membuka bagi seniman. Sebab, dia merasa, saat pandemi ini, panggung kesenian makin dibatasi. Para seniman juga tidak punya tempat untuk mementaskan karya-karya mereka.

“Kami terbuka bagi seniman yang ingin menggunakan panggung ini. Water screen ini bisa dimanfaatkan agar pertunjukan semakin menarik,” terangnya.

Baca juga: Pemkab Klaten Tiadakan Panggung Hiburan Tahun Baru

Selama ini, yang kerap menggunakan panggung berlatar belakang water screen di Umbul Tlatar Boyolali ini kebanyakan seniman dari Yogyakarta dan Solo.

“Kami membantu seniman dengan memberi fasilitas water screen ini agar pertunjukan mereka menaik dan bisa dikenal di kancah internasional. Sebab selama ini, penontonnya banyak dari wisatawan asing,” tandasnya. (*)

editor : tri wuryono

Ajie MH.