AGAM (jatengtoday.com) – Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat, menangkap seorang ibu rumah tangga (IRT) pengedar sabu-sabu berinisial YE (47) yang menyembunyikan narkoba di celana dalamnya. Ibu 10 anak itu mengaku penghasilan suaminya sebagai nelayan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan didampingi Kasat Res Narkoba Polres Agam, Iptu Awal Rama mengatakan, tersangka ditangkap di Banda Gadang, Nagari Tiku Selatan, Minggu (19/7), beserta empat paket kecil sabu-sabu, satu paket sedang sabu-sabu dan satu paket besar sabu-sabu yang disimpan di dalam celana dalam, serta telepon genggam dan uang tunai hasil penjualan Rp 2 juta.
“Saat ini tersangka beserta sabu-sabu seharga Rp 16 juta dan barang bukti lainnya telah kami amankan untuk proses selanjutnya terkait dari mana diperoleh dan daerah pemasaran,” katanya, Senin (20/7/2020).
Penangkapan berawal dari laporan masyarakat terkait sering terjadi transaksi narkotika di rumahnya dan tersangka mengonsumsi sabu-sabu.
Atas laporan itu, Tim Opsnal Polres Agam turun ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut, namun tidak ditemukan barang haram itu.
Pada Minggu (19/7), Tim Opsnal Polres Agam mendapatkan informasi bahwa tersangka baru menerima sabu-sabu dan anggota langsung ke rumahnya untuk menangkap tersangka.
Saat dilakukan penggeledahan, tambahnya, anggota menemukan satu kotak hitam berisikan empat paket kecil sabu-sabu dan satu paket sedang sabu-sabu .
“Tersangka mengakui sabu-sabu itu miliknya dan YE langsung kita bawa ke Mapolres Agam,” katanya.
Ia menambahkan, sesampai di Mapolres Agam anggota kembali melakukan penggeledahan dan ditemukan satu paket besar sabu-sabu yang disimpan di celana dalam atau di organ vitalnya.
Sabu-sabu seberat 3,33 gram itu dibungkus dengan plastik warna bening.
Target Operasi
Tersangka juga merupakan target operasi sejak Januari 2020 dan diburu Direktorat Narkoba Polda Sumbar serta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar.
“Penangkapan tersangka itu bentuk keseriusan kami dalam mengungkap penyalahgunaan narkotika. Saya mengimbau orang tua untuk selalu mengawasi pergaulan dan sikap anak mereka,” katanya.
Atas perbuatannya, tersangka diancam Pasal 112 Ayat 1 Jo Pasal 114 Ayat 1 dan 2 Undang – undang No. 35 tahun 2009, tentang Penyalahgunaan Narkotika dengan ancaman hukuman kurungan lebih dari sembilan tahun penjara
Tersangka, YE mengakui terlibat kasus penyalahgunaan narkotika ini untuk biaya hidup 10 anaknya, karena dengan pekerjaan suami sebagai nelayan, tidak dapat mencukupi kebutuhan.
“Suami mengetahui saya mengedarkan sabu-sabu dan pernah melarang sebelumnya,” katanya. (ant)
editor : tri wuryono