BOYOLALI (jatengtoday.com) – Pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan digelar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali mulai Kamis (20/2/2020) besok. Sebelum dimulai, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak), Rabu (19/2/2020).
Sesaat sebelum terbang ke Jakarta melalui Bandara Adi Soemarmo Solo, Ganjar mampir untuk melihat persiapan panitia. Tak hanya mau menerima laporan, Ganjar dengan teliti melihat persiapan yang ada dengan detail. Mulai meja registrasi, tempat penitipan tas, toilet, laptop, jaringan listrik, dan sarana prasana lainnya.
Ratusan laptop yang sudah terpasang di meja tak luput dari perhatian Ganjar. Ia pun senang, karena melihat ada headset yang disediakan khusus untuk peserta penyandang disabilitas.
“Pastikan jaringan aman, listrik aman. Semua harus dilakukan dengan teliti sampai ke hal yang paling detil. Karena ini pesertanya banyak, semua hal harus diperhatikan biar tidak krodit,” jelasnya.
Secara keseluruhan, lanjut dia, persiapan tes SKD CPNS Pemprov Jateng sudah cukup bagus. Semua hal untuk keperluan peserta sudah disiapkan dengan rapi.
“Termasuk ada help desknya, jadi peserta yang kebingungan bisa dibantu. Di masing-masing pos saya lihat tadi, sudah ada petugasnya,” terangnya.
Dia juga berpesan kepada peserta untuk tidak mempercayai siapa pun yang menjanjikan bisa meloloskan menjadi PNS. Sebab dipastikan, orang itu adalah calo.
“Kalau ada yang menjanjikan bisa diterima, ojo percoyo (jangan percaya). Percayalah pada ikhtiar dan doamu ditambah restu dari orang tua. Jangan pakai nitip-nitip, nanti jadi persoalan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng, Wisnu Zaroh mengatakan, terdapat 49.223 peserta yang akan mengikuti tes SKD CPNS Pemprov Jateng. Mereka akan dibagi dalam beberapa gelombang, mulai 20 Februari hingga 4 Maret mendatang.
“Dalam sehari, kami bagi menjadi lima sesi. Setiap sesi itu ada 750 peserta dengan waktu tes selama 1,5 jam,” jelasnya.
Para peserta lanjut Wisnu berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Ada peserta dari Aceh, Jabar, NTT, Jatim dan daerah lainnya.
“Dari total peserta itu, ada 58 peserta penyandang disabilitas. Kami sudah siapkan sarana prasarana untuk untuk mereka, mulai petugas bahasa isyarat sampai headset khusus untuk tunanetra,” terangnya.
Selain itu, beberapa fasilitas lain juga sudah disiapkan seperti ruang laktasi untuk peserta yang menyusui, poliklinik lengkap dengan dokter dan peralatannya, ambulans serta sarana prasarana lainnya. (*)
editor: ricky fitriyanto