SEMARANG (jatengtoday.com) – PSIS Semarang gagal memenuhi target finish di posisi delapan besar. Jebloknya laga kandang membuat Mahesa Jenar kehilangan banyak poin yang berimbas pada peringkat mereka di klasemen akhir.
PSIS terlempar dari 10 besar di klasemen akhir Shopee Liga 1 2019. Wallace Costa dan kolega menuntaskan kompetisi di peringkat ke-14, hanya berjarak dua setrip dari zona degradasi.
Dengan modal finish di posisi ke-10 pada musim debut di Liga 1 2018, target yang dicanangkan manajemen PSIS sebenarnya cukup realistis. Tapi, mereka gagal membangun skuad yang kompetitif setelah ditinggal sejumlah pemain pilar.
Bruno Silva, Gilang Ginarsa, Nerius Alom dan Haudi Abdillah memilih mengakhiri kerja sama dengan Mahesa Jenar. Ibrahim Conteh juga dicoret setelah turnamen Piala Presiden.
Sebagai gantinya, manajemen merekrut empat pemain asing; Claudir Marini Jr, Shohei Matsunaga, Patrick Mota dan mantan kapten Persela Lamongan, Wallace Costa. Di barisan pemain lokal ada Soni Setiawan, Septinus Alua, Heru Setyawan, Ganjar Mukti, dan Septian David Maulana. Dari nama-nama tersebut hanya Septian David yang berlabel bintang.
Sederet masalah sudah menghampiri Tim Ibukota Jateng sejak awal musim. Claudir Marini Jr yang digadang-gadang bisa menggantikan peran Bruno Silva dihantam cedera parah sebelum kompetisi dimulai. Silvio Escobar kemudian direkrut dan diharapkan bisa menjadi solusi instan.
Gelandang senior Muhammad Yunus juga dibebat cedera dan harus terdepak dari skuad. Setali tiga uang dengan bek tengah Fauzan Fajri yang mengalami cedera lutut sebelum kompetisi masuk paruh musim.
Tim Kota ATLAS tersingkir di babak 16 besar Piala Indonesia. Mereka juga gagal lolos dari fase grup Piala Presiden meski berstatus tuan rumah.
PSIS mengawali kompetisi dengan kurang meyakinkan usai dipermalukan tim promosi Kalteng Putera di kandang sendiri. Tapi, kemenangan atas juara bertahan Persija Jakarta dan menahan imbang tuan rumah Persebaya membuat mereka kembali ke trek.
Pergantian Pelatih
Sampai pekan ke-9 laju PSIS masih baik-baik saja. Empat kemenangan, dua kali seri dan tiga kekalahan sempat membawa mereka berada di lima besar.
Periode negatif Mahesa Jenar dimulai dari pekan ke-10. Setelah ditekuk Persib Bandung, mereka berturut-turut takluk dari PS Tira-Persikabo dan Persipura Jayapura di kandang sendiri yang berujung dengan pemecatan Jafri Sastra.
BACA: PSIS Dipastikan Gagal Lampaui Poin Musim Lalu
Bambang Nurdiansyah didatangkan untuk membenahi tim yang sedang terpuruk. Juara Liga Indonesia 1999 itu menjalani tujuh laga tanpa kemenangan dan hanya bisa menambah dua angka.
Perombakan skuad mau tidak mau harus dilakukan. Di pos pemain asing hanya Wallace Costa yang dipertahankan. Bruno Silva dan Jonathan Cantillana didatangkan untuk menggantikan Patrick Mota, Silvio Escobar dan Shohei Matsunaga. Claudir Marini juga sudah kembali dari cedera.
Eks gelandang Borneo FC, Finky Pasamba direkrut untuk mengisi peran Septinus Alua. Tapi, performa Mahesa Jenar masih inkonsisten. Usai tampil mengejutkan dengan menundukkan juara Piala Indonesia PSM Makassar, Wallace Costa cs malah dipermak Persebaya di kandang sendiri 0-4.
Titik Balik
Kemenangan atas PSS Sleman di pekan ke-26 pada 2 November menjadi awal kebangkitan PSIS. Pertandingan yang berkesudahan dengan skor 3-0 tersebut sekaligus menyudahi puasa kemenangan di enam laga kandang.
Meski sempat kalah dari Persib, PSIS merangkai tiga kemenangan beruntun di laga melawan Bali United, Tira-Persikabo dan PSM Makassar. Hasil-hasil positif tersebut menghidupkan asa untuk mewujudkan target delapan besar.
Setelah tumbang di markas Persipura, armada Bambang Nurdiansyah menghancurkan Arema 5-1 dan Semen Padang 2-0. Sayang, mereka gagal menambah poin di dua laga pamungkas. Masing-masing takluk dari Madura United dan Bhayangkara FC dengan skor 2-3.
BACA: PSIS Masih Berhasrat Finish di Papan Atas
PSIS harus puas finish di peringkat ke-14 dengan poin 43. Raihan poin mereka lebih rendah dibanding musim lalu yang mampu mengemas 46 angka.
Musim ini PSIS terlalu banyak kehilangan poin di kandang sendiri. Total ada tujuh kekalahan dan tiga hasil imbang saat mereka bermain di Stadion Moch Soebroto Magelang. Artinya ada 27 angka hilang dari 51 poin maksimal yang bisa dihasilkan.
Berbeda dengan musim 2018. Tahun lalu Mahesa Jenar benar-benar memaksimalkan laga kandang dengan mengukir 11 kemenangan dan hanya menelan tiga kekalahan.
Namun, PSIS 2019 mampu menghasilkan kemenangan tandang lebih banyak. Skuad besutan Bambang Nurdiansyah membukukan lima kemenangan di kandang lawan plus empat kali seri dan menghasilkan 19 poin.
Di musim sebelumnya, Mahesa Jenar hanya bisa memetik dua kemenangan tandang dan empat hasil imbang. Total poin away yang dihasilkan adalah 10.
Meski belum mampu mewujudkan target, Bambang Nurdiansyah tetap memuji perjuangan yang ditunjukkan oleh anak asuhnya. Mereka bisa bangkit sekalipun pernah mengalami masa-masa sulit.
“Saya datang kondisi psikologis anak-anak sedang di bawah. Tapi pelan-pelan kami bisa kembali bangkit dan mereka menunjukkan determinasi yang luar biasa. Tim ini punya prospek yang bagus, dengan pemain-pemain muda yang potensial,” kata Bambang seusai laga kontra Bhayangkara FC, Sabtu (21/12/2019). (*)
in PSIS
PSIS Jeblok di Kandang, Target 8 Besar Melayang
PSIS 2019
Peringkat 14
(Home) Menang 7 Seri 3 Kalah 7
(Away) Menang 5 Seri 4 Kalah 8
Poin 43
Pencetak Gol
Septian David 6
Hari Nur 6
Wallace Costa 6
Bruno Silva 4
Jonathan 3
PSIS 2018
Peringkat 10
(Home) Menang 11 Seri 3 Kalah 3
(Away) Menang 2 Seri 4 Kalah 11
Poin 46
Pencetak gol
Bruno Silva 16
Hari Nur 10
Bayu Nugroho 5
Ibrahim Conteh 5
editor : tri wuryono