EKONOMI Indonesia butuh terobosan di tengah gejolak global.
– Investasi asing tembus Rp1.200 triliun sejak Januari 2025.
– Pengangguran turun ke 4,76 persen, terendah sejak 1998.
– Program MBG dan koperasi tingkatkan konsumsi domestik 15 persen.
Langkah tegas ini wujudkan visi pertumbuhan 8 persen.
JAKARTA-INDONESIA – Sepanjang Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto mengukuhkan komitmennya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui serangkaian kebijakan strategis yang berfokus pada kemandirian pangan, investasi global, dan stimulus sosial, memicu respons positif dari pengusaha, ekonom, dan masyarakat yang melihat harapan nyata menuju “Indonesia Emas 2045”. Momentum ini didukung data Badan Pusat Statistik yang mencatat PDB tumbuh 5,2 persen pada triwulan ketiga, naik dari 4,9 persen sebelumnya, berkat dorongan sektor pariwisata dan UMKM. Survei Kompas menunjukkan 75 persen responden puas dengan arah ekonomi, sementara tagar #PrabowoBangunEkonomi menjadi tren di X dengan 500 ribu unggahan sepanjang bulan. Berikut kronologi gebrakan ekonomi dan pernyataan Prabowo yang mengundang optimisme.
Pada 6 Oktober 2025, Prabowo menghadiri KTT APEC di Gyeongju, Korea Selatan, dan menyampaikan pidato yang menegaskan strategi Indonesia untuk memperkuat rantai pasok regional melalui hilirisasi nikel dan bauksit, menargetkan ekspor olahan US$200 miliar pada 2030. Ia menyatakan, “Indonesia siap menjadi pusat manufaktur Asia Tenggara, tetapi kami menginginkan mitra yang adil, bukan kompetitor yang curang; bersama APEC, kita bangun perdamaian ekonomi.” Pidato ini, disiarkan langsung ke 21 negara, memikat delegasi China dan Jepang yang menjanjikan investasi Rp500 triliun di energi terbarukan.
Asosiasi Pengusaha Indonesia memuji visi ini sebagai “langkah cerdas yang selamatkan 2 juta lapangan kerja.” Kesepakatan bilateral dengan Korea Selatan untuk transfer teknologi baterai EV meningkatkan saham INCO 5 persen di BEI. Kementerian Perdagangan mencatat ekspor nikel olahan naik 25 persen year-on-year, dan 10.000 pemuda mendaftar magang di Samsung Korea dalam seminggu. Diplomasi ekonomi membawa hasil nyata. Dengan dukungan Perdana Menteri Korea, Indonesia kini dipandang sebagai mitra strategis, meskipun regulasi lingkungan tetap menjadi tantangan.
Pada 15 Oktober 2025, Prabowo meluncurkan 80.081 koperasi desa melalui program Koperasi Nusantara di Istana Negara, memotong peran tengkulak hingga 30 persen dengan menghubungkan petani langsung ke konsumen. Ia menyatakan, “Koperasi ini bukan usaha kecil, melainkan senjata rakyat untuk mandiri; harga beras turun Rp2.000 per kilogram, petani untung Rp5 triliun lebih per tahun, ini Pancasila ekonomi yang nyata.” Didanai Rp10 triliun dari APBN dan pinjaman Bank Dunia, program ini meningkatkan pendapatan 50.000 anggota koperasi baru sebesar 20 persen dalam dua minggu.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebutnya “revolusi UMKM.” Video peluncuran ditonton 3 juta kali di YouTube, dengan tagar #KoperasiPrabowo raih 200 ribu unggahan positif. Kementerian Pertanian mencatat distribusi pangan via koperasi kurangi kerugian pasca-panen 15 persen, dan 40 persen koperasi dipimpin perempuan muda. Petani kini tersenyum. Aplikasi Koperasi Pintar catat transaksi Rp1 miliar harian, tetapi distribusi di Papua masih terhambat logistik.
Pada 20 Oktober 2025, dalam Rapat Kabinet Paripurna, Prabowo mengumumkan pengangguran turun ke 4,76 persen—terendah sejak 1998—dan investasi asing mencapai Rp1.200 triliun. Ia menegaskan, “Di tengah badai global, Indonesia berdiri tegar; pengangguran rendah ini hasil kerja rakyat dan kebijakan kita, saatnya wujudkan pertumbuhan 8 persen.” Disiarkan nasional, pidato ini dipuji ekonom Chatib Basri sebagai “validasi visi,” dengan 68 persen masyarakat optimis soal lapangan kerja menurut Indikator Politik Indonesia. Pariwisata melonjak dengan 14,8 juta wisatawan asing dan 33 hotel Michelin. Kadin janjikan investasi tambahan Rp300 triliun, dan tagar #EkonomiPrabowo raih 1 juta like di Instagram. BPS konfirmasi penurunan pengangguran 0,5 persen, dengan 70 persen dari sektor digital. Angka bicara jelas. Stimulus THR dini Rp500 ribu untuk 20 juta pekerja informal perkuat daya beli, meskipun ketimpangan regional masih jadi sorotan.
Pada 24 Oktober 2025, di St. Petersburg International Economic Forum, Prabowo paparkan keberhasilan Makan Bergizi Gratis yang salurkan 50 juta porsi sejak Januari, menyatakan, “MBG bukan belanja, melainkan investasi anak bangsa; Rp400 triliun kurangi stunting 5 persen dan tingkatkan produktivitas.” Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin sebut Indonesia “pimpin revolusi gizi.” UNICEF laporkan peningkatan nutrisi 30 persen di sekolah pedesaan. Orang tua di NTT bagikan cerita di TikTok, tarik 500 ribu views, dan dokter anak dukung ekspansi ke balita. BGN catat MBG ciptakan 100 ribu lapangan kerja, dengan 80 persen bahan lokal hemat impor US$1 miliar. Anak-anak sejahtera. Kesepakatan dengan Rusia untuk teknologi pertanian buka peluang ekspor beras, tetapi anggaran besar MBG uji fiskal.
Pada 27 Oktober 2025, Prabowo umumkan perluasan Danantara, sovereign wealth fund US$900 miliar, untuk AI dan energi hijau, menyatakan, “Danantara milik rakyat, bukan segelintir orang; dengan Rp1.000 triliun, kita bangun Indonesia mandiri dari nikel hingga surya.” Komitmen US$10 miliar dari Eropa dorong bursa naik 2 persen. Wakil Menteri BUMN Arya Sinulingga sebut ini “selamatkan devisa.” Tagar #DanantaraMaju raih 300 ribu dukungan di X. OJK catat 20 persen dana untuk UMKM, dan 15 persen untuk konservasi hutan. Aset bangsa terjaga. Audit tahunan redam kekhawatiran oligarki, dan momentum Oktober ini janjikan akselerasi, meskipun volatilitas global tetap jadi ujian. [dm]
