UNGARAN (jatengtoday.com) – PT Jateng Petro Energi (JPEN) mengembangkan potensi bisnis
Compressed Natural Gas (CNG) untuk sektor katering khususnya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Direktur Utama PT. JPEN Dwi Budi Sulistiyana memperkirakan di Jawa Tengah membutuhkan sekitar 3.400 dapur MBG untuk melayani sekitar 8 juta penerima manfaat di 35 kabupaten dan kota.
“Diperhitungkan per dapur menyediakan 3.000 porsi maka kebutuhan gas sebesar 1.800 m3/bulan, akan ada 3.400 kali 1.800 sama dengan 6,1 juta m3/bulan. Dibagi 30 hari terdapat kurang lebih 204.000 m3/hari, apabila dibagi 28.000 maka terdapat 7,2 MMSCFD kebutuhan gas,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).
Menurut Dwi, apabila dikuantifikasi dalam bentuk uang, ada sekitar Rp 550 miliar untuk Jawa Tengah. “Artinya apabila semua energi dipenuhi menggunakan CNG dan atau LNG (metana) maka dapat dilakukan penghematan Rp 0,5 triliun import LPG,” paparnya.
Dikatakan, dengan kondisi tersebut maka ada potensi yang sangat besar dan strategis. Terutama kebutuhan energi yang tinggi, operasional harian yang masif serta lokasi dapur yang mayoritas di luar jangkauan jaringan gas pipa.
Dwi menuturkan bahwa pengembangan PT. JPEN berhasil menorehkan penghargaan Indonesian Best Winner Award 2025 kategori The Most Improvement Company of The Year dari Majalah Indonesia Inspire. Penghargaan diserahkan pada Jumat (19/9/2025). “Penghargaan atas keberhasilan JPEN melakukan pengembangan dalam peningkatan kualitas serta inovasi yang ada pada perusahaan,” ungkapnya.
Dwi menyatakan, dalam mendukung program pemerintah, khususnya kebijakan konversi energi dari Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke Compressed Natural Gas (CNG), PT. JPEN mengambil langkah nyata melalui inovasi produk CNG tabung dengan launching CNG tabung atau ritel untuk hotel, restoran, catering (HORECA). (*)
