SEMARANG (jatengtoday.com) – Maestro Tari asal Semarang, Yoyok Bambang Priyambodo, diagendakan mengikuti ajang World Expo 2025 Osaka, di Jepang. Dia mengatakan, keberangkatannya ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kami berangkat hari ini (sabtu) dan langsung menuju ke Osaka. Kami akan pentas tari selama beberapa hari. Dalam kegiatan ini, kami mendapat dukungan penuh dari Pemprov Jateng,”kata Yoyok, Sabtu (4/10).
Yoyok menambahkan, keberangkatannya ke Jepang kali ini menjadi semacam misi budaya yang harus dilaksanakan. Pasalnya, dia menilai bahwa budaya mampu menjadi sarana diplomasi yang luwes dan ampuh untuk suatu hubungan bilateral negara.
Yoyok akan membawakan empat karya tari dalam World Expo 2025 Osaka tersebut, yakni Tari Denok Deblong, Tari Ledek Petarangan, Tari Pesona Jawa Tengah, dan Tari Tayub.
Keempat karya tersebut, lanjut Yoyok, dipilih karena merepresentasikan ragam karakter dan daya hidup budaya Jawa Tengah. Mulai dari vitalitas rakyat, daya lentur perempuan Jawa, hingga keluwesan interaksi sosial dalam seni tari. Menurutnya, World Expo menjadi ruang yang tepat untuk menampilkan wajah Jawa Tengah yang terbuka, dinamis, dan siap berinteraksi dengan budaya global.
“Keikutsertaan kami di ajang Osaka ini bukan sekadar membawa pertunjukan, tetapi juga menghadirkan cara pandang tentang bagaimana seni tradisi bisa berdialog dengan dunia modern tanpa kehilangan akar. Hal ini mampu menjadi sarana diplomasi yang lebih mengedepankan kultural kita sebagai masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh, Yoyok mengatakan bahwa Jepang adalah negara yang masih memegang kental akar tradisi. Oleh karenanya, lanjut dia, pertunjukkan tari yang sarat tradisi dari Jawa Tengah, diharapkan mampu menjangkau masyarakat Jepang secara lebih luas untuk ikut menyimak Jawa Tengah, dan Indonesia tentunya.
“Kami datang bukan untuk bersaing, tapi untuk menegaskan bahwa tradisi adalah kekuatan. Apalagi, kita bisa memaknai bahwa gerak tubuh penari adalah bahasa yang universal. Ia berbicara tentang persahabatan, penghormatan, dan kehidupan,”tutupnya.
Dalam misi budaya ini, Yoyok berangkat bersama beberapa anak didik Sanggar Greget Semarang yakni, Canadian Mahendra, Ratu Gayatri, Adinda Salsabia, dan Annastasya Rahmadani. (*)