SEMARANG (jatengtoday.com) — Poskamling Kampung Sumeneban pada Sabtu (25/6/2022) siang mendadak ramai. Area belakang Pasar Johar Semarang itu menjadi lokasi pembagian pakaian bekas yang masih layak pakai.
Anak-anak hingga orang lanjut usia berkumpul memilih pakaian yang disukai. Ada yang mendapat baju, celana, kaos, gamis, mukena, sajadah, dan lainnya.
Karena jumlah pakaian yang tersedia melimpah dan jenisnya beragam, setiap orang boleh membawa lebih dari satu potong. Bahkan, ada yang sampai kerepotan membawa saking banyaknya pakaian yang dipilih.
Pakaian-pakaian tersebut hasil sumbangan dari aksi kolaboratif meliputi komunitas Merah Putih, Putra Mabes 26 Lindu Aji, Forum Alumni HMI-Wati (Forhati), dan beberapa pihak lain.
“Ada sekitar 1.500 potong pakaian yang kami bagikan,” jelas perwakilan aksi kolaboratif, M Salafi Handoyo.
Distribusi bantuan sengaja dilakukan di Poskamling Sumeneban RT 3 RW 4 Kelurahan Kauman. Sebab, lokasi tersebut merupakan sekretariat Komunitas Harapan yang menjadi sasaran utama penerima bantuan.
“Target awalnya membantu anak-anak dampingan Komunitas Harapan sekaligus orang tuanya, tapi akhirnya diperluas sampai ke tetangga (se-kampung) Sumeneban,” ucap Handoyo.
Menurutnya, Kampung Sumeneban perlu sentuhan banyak pihak. Sebab, kampung di bantaran sungai ini merupakan daerah marginal di tengah pesatnya pembangunan Pasar Johar dan Kota Lama Semarang.
Dia menambahkan, aksi kolaboratif pembagian pakaian layak pakai ini merupakan bagian dari program Sekolah Warga Pinggir Kali 2022. “Sebelum ke pendidikan, kami jangkau sosialnya dulu,” imbuh Handoyo.
Pengurus Komunitas Harapan Semarang Reza A Anwar berterima kasih atas kegiatan yang berlangsung di kampungnya. Dia berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjut karena tujuan awalnya menyasar pendidikan anak.
“Kita tahu sini lingkungannya seperti ini, anak-anak perlu didorong agar bisa mendapat masa depan yang lebih baik,” harapnya. (*)
editor : tri wuryono