in

70 Persen Jalan Kota Lama Ditutup Proyek, Wisatawan Kesulitan Mencari Jalan Masuk

SEMARANG (jatengtoday.com) — Sebagai dampak dari proyek revitalisasi, saat ini hampir 70 persen jalan di kawasan Kota Lama Semarang, ditutup. Wisatawan mengaku kesulitan saat hendak memasuki destinasi wisata andalan di Kota Semarang tersebut.

Keluhan tesebut salah satunya diungkapkan Alfina Sora. Gadis Kota Lunpia yang datang bersama teman-temannya itu mengaku hampir putus asa lantaran tak kunjung menemukan jalan ke Taman Sri Gunting yang merupakan pusat kawasan wisata tersebut.

“Tadi muter-muter nggak sampai-sampai. Jalannya ditutup semua. Untung aja akhirnya bisa. Tadi udah hampir mbalik rumah,” ujarnya, Sabtu (6/4/2019) sore.

Hampir semua akses masuk ke kawasan Kota Lama ditutup. Foto: baihaqi

Pantauan di lokasi, hampir semua akses masuk ke kawasan Kota Lama ditutup. Bahkan, Jalan Letjen Suprapto yang merupakan akses jalan utama, juga dilakukan penutupan. Arus lalu lintas terpaksa dialihkan ke sejumlah titik yang tidak menentu.

Seperti di Jalan Cenderawasih, pagi hari sempat dibuka, tapi di siang menjelang sore dilakukan penutupan. Hal itu diungkapkan Ardi Maulana, pengemudi ojek online. “Tadi pagi buka, tapi sekarang tutup, bingung jadinya,” jelasnya yang mengaku habis mengantar wisatawan.

Warga Kota Semarang itu berharap agar proyek revitalisasi segera selesai. Pasalnya, ia saja yang sering lewat Kota Lama kebingungan, apalagi wisatawan luar kota. Dirinya khawatir jika proyek tak kunjung rampung, lama-lama wisatawan akan kecewa dan tidak mau berkunjung lagi.

“Kalau seperti ini terus kan kasian wisatawan yang sudah datang jauh-jauh yang bawa kendaraan sendiri. Nanti kalau kecewa terus nggak mau ke sini lagi, kan pemerintah juga yang rugi,” imbuh Alfina.

Hal yang sama juga diungkapkan Fanina Salsha. Bahkan ia mengaku heran lantaran proyek revitalisasi tersebut terbilang lama. Apalagi di beberapa titik ada yang dibongkar dan dibangun ulang. “Itu malah ada dibongkar lagi. Ngapain nggak sekalian dibuat bagus dari awal,” kritiknya.

Sebagai warga awam, ia menyarankan agar pembangunan dibuat bertahap per lokasi. “Ini kayaknya hampir semua jalan dibongkar, tapi nggak diselesein-selesein. Harusnya satu lokasi dirampungin dulu, baru di lokasi yang lain. Jangan seperti ini, jadinya kan akses masuknya kesulitan,” tandasnya.

Untuk diketahui, penutupan jalan di banyak titik tersebut sebagai dampak dari penetapan ulang deadline proyek. Seperti yang disosialisasikan pemerintah pada 31 Januari 2019 lalu, revitalisasi Kota Lama terpaksa molor karena beberapa hal. (baihaqi)

Editor: Ismu Puruhito