in

651 Atlet Program Semarang Emas Jalani Tes Fisik Berkala

Tes fisik tersebut meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), VO2Max, flexibility, power, speed power, sprint, agility serta aerobic fitness.

Atlet Kota Semarang menjalani tes fisik di Kompleks Tri lomba Juang, Rabu (13/8/2025).

SEMARANG (jatengtoday.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang terus memantau kesiapan atlet jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng XVII 2026. Salah satunya melalui tes fisik berkala yang dilakukan terhadap atlet yang tergabung dalam Program Semarang Emas (PSE) yang dilaksanakan pada 11-14 Agustus 2025.

Kabid Penelitian dan Pengembangan KONI Kota Semarang Teguh Santoso mengatakan, pemantauan ini penting agar KONI Kota Semarang mendapatkan data untuk menganalisis program yang diberikan agar atlet mencapai performa terbaiknya. Total ada 651 atlet PSE dari 59 cabang olahraga menjalani tes berkala awal yang dilaksanakan di Kompleks Trilomba Juang Semarang tersebut.

”Tes fisik berkala ini menjadi acuan kami untuk mengetahui kondisi atlet secara benar. Sehingga KONI mengetahui seberapa besar kesiapan mereka menghadapi babak kualifikasi 2025 ataupun Porprov Jateng 2026 mendatang,” kata Teguh, Rabu (13/8/2025).

Adapun tes fisik tersebut meliputi Indeks Massa Tubuh (IMT), VO2Max, flexibility, power, speed power, sprint, agility serta aerobic fitness dengan berbasis web. Hasil tes ini nantinya akan dimasukkan dalam sistem online KONI Kota Semarang.

“Kondisi atlet memang mengalami peningkatan dibandingkan saat tes berkala pada 2024 lalu, tapi hasil ini belum final, karena masih memerlukan analisis yang lebih mendalam. Kami berharap atlet punya semangat meningkatkan kondisi mereka. Tes ini akan berlanjut pada Oktober atau November mendatang,” ucap Teguh.

KONI Kota Semarang akan berkoordinasi dengan bidang lain seperti Pengumpulan Pengolahan Data (Pulahta), Sport Science, dan Pembinaan Prestasi agar analisis lebih valid.

Sementara, Ketua Umum KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menegaskan bahwa pihaknya terus memacu penerapan sport science untuk persiapan cabang olahraga.

“Jadi tes ini tak hanya menghasilkan sebuah data atlet. Tapi, bagaimana data tersebut bisa menjadi acuan cabang olahraga dalam memberikan program latihan. Jadi semua harus berdasarkan data. Ini pentingnya sport science,” ujarnya. (*)