KUDUS (jatengtoday.com) – Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah, mulai menerapkan program aman dari penyakit virus corona (Covid-19). Sebanyak 1.423 karyawan rumah sakit diwajibkan menjalani rapid diasnotic test atau tes cepat corona.
“Program tersebut kami jalankan sejak 20 April 2020 dengan menyasar karyawan mulai tenaga kebersihan, keamanan, staf parkir, hingga staf koperasi karyawan hingga dokter praktik atau Internsip Dokter Indonesia (PIDI),” kata Direktur Utama RS Mardi Rahayu, Pujianto, Senin (4/5/2020).
Tujuan skrining atau penyaringan tersebut untuk menciptakan keselamatan pasien dan staf rumah sakit karena bagi yang hasil RDT reaktif langsung diisolasi mandiri untuk kewaspadaan bersama.
Dari Hasil penyaringan menggunakan RDT tersebut, terdapat 15,8 persen yang hasil RDT-nya reaktif dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab (usap) dua kali dengan jadwal menyesuaikan kemampuan laboratorium rujukan dan dilakukan telusur kontak eratnya.
Dari 15,8 persen staf yang RDT-nya reaktif, sampai saat ini ada 37 orang yang hasil swabnya negatif, sedangkan 13 orang hasil swabnya positif.
“Sesuai instruksi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mereka diisolasi di ruang perawatan RS Mardi Rahayu, sementara proses pemeriksaan swabnya masih terus berlangsung,” ujarnya.
Pemkab Kudus juga menyediakan tempat isolasi di salah satu hotel. Ada pula yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya sendiri sambil menunggu jadwal pengambilan dan pemeriksaan swab.
Untuk skrining RDT terhadap 763 orang yang kontak erat, sebanyak 359 orang di antaranya sudah dilakukan, sisanya 404 orang akan diselesaikan sampai 5 Mei 2020.
Terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit, ditegaskan masih tetap berjalan karena jumlah ketenagaan rumah sakit masih sangat mencukupi.
“Masyarakat tidak perlu khawatir untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS Mardi Rahayu, di Pelayanan Rawat Inap RS Mardi Rahayu telah menerapkan kebijakan satu pasien satu kamar sejak pertengahan April 2020 dan di bagian pelayanan rawat jalan sejak 1 April 2020 dilakukan penyaringan pengunjung di posko Covid-19 dan berbagai pembatasan lainnya,” ujarnya. (ant)
editor : tri wuryono
in Berita