PONTIANAK (jatengtoday.com) – BKSDA Kalbar dan IAR Indonesia kembali melakukan evakuasi terhadap satu anak orangutan di Desa Limpang, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang. Anak orangutan itu akan menjalani masa karantina sebelum dilepasliarkan.
Direktur Program IAR Indonesia, Karmele L Sanchez mengatakan, anak orangutan itu diselamatkan oleh warga bernama Idarno, Sabtu (7/12) di tepi hutan konsesi perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Desa Limpang.
“Menyadari bahwa orangutan adalah satwa dilindungi, Idarno menyerahkan orangutan ini ke kepala desa untuk selanjutnya diserahkan ke pihak berwenang,” kata Karmele Sanchez dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/12/2019).
Kemudian, kepala desa tersebut melaporkan kasus penemuan itu ke IAR Indonesia dan BKSDA Kalbar. Laporan diteruskan kepada tim Orangutan Protection Unit (OPU) IAR Indonesia untuk melakukan verifikasi, sehingga tim menjemput anak orangutan itu.
Anak orangutan dititipkan sementara kepada salah seorang warga bernama Aben untuk dirawat, oleh karena itu, anak orangutan tersebut diberi nama Aben.
Saat ini Aben dibawa ke IAR Indonesia di Desa Sungai Awan, Kabupaten Ketapang yang memiliki fasilitas pusat rehabilitasi satwa, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Aben akan menjalani masa karantina selama delapan minggu sebelum bisa bergabung dengan orangutan lainnya,.
Karmele menambahkan, pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk melestarikan orangutan dan melaporkan perjumpaan patut diapresiasi. “Kami berterima kasih kepada warga yang mengambil tindakan yang tepat dengan melaporkan perjumpaan ini kepada pihak yang berwenang dan kami juga senang melihat adanya peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai orangutan,” ujarnya.
Di Ketapang sendiri, menurut dia, jumlah orangutan pemeliharaan yang direscue oleh BKSDA dan IAR di tahun 2019 sudah jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Target kami adalah suatu saat tidak ada lagi orangutan yang perlu diselamatkan. Kalau hal ini dapat terwujud, Ketapang akan menjadi contoh dan kebanggaan bersama dalam upaya menyelamatkan orangutan,” ungkapnya. (ant)
editor : tri wuryono
in Peristiwa