SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengelolaan transportasi umum di Kota Semarang mulai menjadi perhatian bagi kota lain-lain. Trans Semarang menempati urutan kedua setelah Trans Jakarta.
Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti merasa senang diminta menjadi salah satu narasumber Indonesia Road Safety Award (IRSA) di Jakarta. IRSA tersebut tahun ini menjadi acara yang ketujuh kalinya. “Ini merupakan sebuah ajang penghargaan tahunan tertinggi yang diberikan kepada kota dan kabupaten terbaik di Indonesia yang menerapkan program dan tata kelola keselamatan di jalan raya,” terang Ade dalam rilisnya, Rabu (23/10/2019).Â
Â
Dikatakannya, Semarang dianggap sebagai salah satu kota paling sukses menyelenggarakan sistem BRT setelah Jakarta. “Oleh karenanya kami ditunjuk sebagai salah satu kota yang dijadikan percontohan,” katanya.Â
BRT Trans Semarang saat ini telah memasuki tahun ke-10 dengan menjalankan 7 koridor. Di akhir 2019 bertambah 1 koridor, dan 2020 akan bertambah koridor feeder menjadi 11 koridor. Rata-rata penumpang per hari 33 ribu orang. “Saya diundang menjadi salah satu narasumber dalam acara sharing session. Ini untuk berbagi pengalaman bagaimana mengelola BLU, hingga bercerita tentang inovasi-inovasi yang sudah diterapkan di Trans Semarang,” katanya.
Pengguna BRT Trans Semarang terbilang cukup besar jika dibandingkan dengan kota-kota besar lain yang sama-sama mengoperasionalkan BRT. “Bahkan hampir semua kota yang sudah menjalankan bus BRT ataupun yang baru mau menjalankan, rekan-rekan ini melakukan studi banding ke tempat kami,” kata Ade.
Sharing session seperti ini bertujuan agar setiap kota di Indonesia bisa saling belajar.
“Kota yang mendapatkan bantuan bus dari kementerian bisa sharing pengalaman dengan kami, karena sudah tidak saatnya untuk berkompetisi melainkan harus berkolaborasi,” ujarnya.
Pada 2018 lalu, Kota Semarang menyabet beberapa penghargaan. Salah satunya kategori Kota Terbaik dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Pengguna Angkutan Umum, The Most Excellent City dan Kota dengan Penerapan Konsep Smart City pada Program Keselamatan Jalan.
Â
Sementara itu, Chief Executive Officer Adira Insurance, Julian Noor mengungkapkan, sharing session menjadi bagian dari perjalanan penyelenggaraan IRSA sejak 7 tahun lalu. “Tentunya kami sangat antusias dapat menyediakan forum bagi para finalis dan para pakar di bidang keselamatan untuk saling berbagi program kebijakan dalam menekan angka kecelakaan dan fatalitasnya. Sehingga hasil dari forum ini dapat dijadikan referensi untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang baik di wilayah masing-masing,” katanya. (*)Â
Â
editor : ricky fitriyanto