in

Toko Pernak-pernik Natal di Semarang Kewalahan Layani Permintaan Pembeli

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah pemilik toko yang menjual pernak-pernik Natal mengaku kewalahan melayani permintaan pembeli. Penjualan meningkat drastis menjelang perayaan Natal yang jatuh pada 25 Desember 2018.

Indah, salah satu tim marketing toko Ratu Paksi Semarang mengatakan, dari sejak November, peminat aksesori Natal sudah mulai meningkat. “Apalagi menjelang dua minggu terakhir ini, sampai kami kekurangan barang,” ujarnya, Senin (17/12/2018).

Biasanya, kata Indah, pernak-pernik yang paling diminati pelanggan selain pohon Natal adalah slinger, topi Natal, lampu-lampu hias, rumbai-rumbai yang digantung di pohon Natal, serta hiasan yang ditempel di depan pintu.

“Pernak-pernik seperti itu yang paling laris. Karena kan biasanya tidak hanya rumah pribadi yang dihias, tapi juga sekolah-sekolah, gereja juga ikut menghias. Jadi memang permintaannya banyak,” tuturnya.

Salah satu pembeli, Otis R (24) menuturkan, setiap momen Natal seperti ini, dirinya selalu menyempatkan untuk merayakannya dengan keluarga dengan menghias rumah.

“Kebetulan kalau pohon Natal sudah punya. Ini tinggal beli pernak-perniknya, termasuk topi dan lain-lain,” katanya.

Tak jauh beda dengan Indah, Nungqi penjual di toko aksesori Satria Semarang, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, setiap menjelang Natal, pernak-pernik pasti selalu laris manis. “Apalagi ornamen yang buat menghias kelas, yang ditempel-tempel itu, biasanya paling laku,” terangnya.

Beberapa stok aksesori di toko Satria juga ada yang kehabisan. Padahal, kata Nungqi, pihaknya telah menyetok barang cukup banyak, tapi tetap saja kurang. Stok pohon Natal yang dibandrol dengan harga Rp 500 ribuan saja sekarang sudah ludes terjual. (*)

editor : ricky fitriyanto