JAYAPURA (jatengtoday.com) – Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura akan menyiapkan dua pesawat angkut khusus untuk memulangkan 12 jenazah prajurit TNI Angkatan Darat yang menjadi korban kecelakaan helikopter Mi-17 di pegunungan Mandala, Distrik Oksop Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
“Jajaran TNI AU siap membantu pemulangan 12 jenazah prajurit TNI Angkatan Darat korban kecelakaan helikopter Mi-17 di Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, ya rencananya pemulangan pada Senin 17 Februari 2020,” ungkap Komandan Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura, Marsekal Pertama TNI Tris Bowo Budi Santoso seusai mengunjungi jenazah prajurit TNI korban kecelakaan helikopter Mi-17 di RS Bhayangkara Polda Papua, Sabtu (15/2/2020).
Ia mengakui, untuk rute angkutan pesawat khusus TNI AU dalam proses pemulangan 12 jenazah prajurit TNI AD korban kecelakaan helikopter akan disesuaikan dengan alamat dan tempat tinggal daerah prajurit bersangkutan.
Daftar daerah tempat asal prajurit TNI AD yang menjadi korban helikopter Mi-17 tersebar di berbagai wilayah, di antaranya ada di Sorong, Kupang, Sulawesi dan serta kota di Pulau Jawa.
“Untuk proses pemulangan jenazah korban helikopter akan menjadi tanggungjawab Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura, ya ini sesuai dengan perintah pimpinan TNI,” ungkap Marsma Tris Bowo.
Identifikasi Jenazah
Hingga Sabtu pukul 13.00 WIT, Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polda Papua mulai mengidentifikasi ke-12 jenazah penumpang dan pengawak helikopter Mil Mi-17V5 yang jatuh di kawasan Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, tim Identifikasi Korban Bencana Polda Papua itu mengidentifikasi melalui ante mortem atau identifikasi semasa hidup sebelum kecelakaan itu terjadi.
Bila secara ante mortem jenazah dapat segera dipastikan identitasnya maka tidak perlu lagi dilakukan post mortem atau pemeriksaan lanjutan.
“Mudah-mudahan seluruhnya dapat teridentifikasi melalui untemortem sehingga jenazah dapat segera diserahkan ke satuan dan keluarga untuk dimakamkan,” kata Waterpauw. (ant)
editor : tri wuryono
in Peristiwa