in

Tiga Desain MAJT Magelang Sudah Terpilih, Satu Diantaranya akan Direalisasikan

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sayembara desain Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Magelang hampir mencapai puncak. Dari 53 desain, sudah mengerucut menjadi 3 desain. Nantinya, satu diantara 3 desain terbaik tersebut, akan direalisasikan.

Ketiga arsitek yang desainnya terpilih, diberi kesempatan memaparkan konsep di depan dewan juri dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Puri Gedeh Semarang, Kamis (28/5/2020).

Dewan juri terdiri dari arsitek, antropolog, tokoh agama dan berbagai disiplin ilmu. Satu peserta memaparkan secara langsung, sementara dua peserta lainnya memaparkan melalui virtual.

Ketiga calon juara itu adalah peserta dengan kode pengiriman MAJT 012 dari Bandung, MAJT 082 dari Malang dan MAJT 062 dari Jogjakarta. Masing-masing calon pemenang memiliki desain terbaik diantara puluhan desain lainnya.

Salah satu peserta yang secara langsung mempresentasikan adalah peserta MAJT 062. Konsep desain masjid yang diusung sangat kental dengan budaya Jawa dengan bentuk joglo terbelah dua.

“Tema yang kami usung selain masjid sebagai tempat ibadah yang Islami, juga mengusung kebudayaan Jateng. Kami mengedepankan itu, dan saat ada orang melintas di depannya atau masuk ke dalamnya, mereka bisa merasakan ini Jawa Tengah banget,” kata Made Oka Handara, tim arsitek dari MAJT 062.

Sementara itu, arsitek MAJT 012 Ade Yuridianto asal Bandung mengatakan, tema desain masjid yang dikirimkan menggunakan arsitektur atap Jawa berupa Tajug. Atap didesain melengkung lengkap dengan interior dan eksterior khas Jawa Tengah.

“Berbagai material yang digunakan juga menggunakan material lokal, seperti batu candi dan lainnya. Bentuknya saya mengadopsi penuh dengan kearifan lokal di Jawa Tengah,” kata Ade.

Hal senada disampaikan peserta MAJT 082, Rahardian Prajudi. Mengusung tema Gunungan Jroning Pakuning Tanah Jawi, Rahardian membuat desain MAJT yang terinspirasi oleh Gunung Tidar.

“Gunung Tidar itu ada di Magelang dan merupakan Pakuning Tanah Jawi. Jadi, saya buat mirip dengan gunungan agar bisa menggambarkan kuatnya budaya Jawa,” terangnya.

Tak sekadar sebagai tempat ibadah, ketiga calon pemenang itu juga mendesain MAJT sebagai tempat wisata religi, ekonomi dan lainnya.

Mereka mendesain plaza yang indah, beberapa tempat untuk aktifitas jual beli, hall, perpustakaan dan sebagainya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat kebingungan memilih mana yang terbaik dari tiga desain itu. Ia pun memberikan keputusan sepenuhnya kepada dewan juri.

“Kami ingin seluruh bangunan yang ada itu desainnya menarik. Kemenarikannya ini tidak dari kacamata kita, tapi kita libatkan partisipasi masyarakat. Diluar dugaan, setelah disayembarakan hasilnya bagus-bagus,” katanya.

Yang membuatnya bangga, dari ketiga calon pemenang itu merupakan arsitek yang masih muda. Artinya, harapan Indonesia untuk mengerjakan sendiri bangunan-bangunan hebat bisa dilakukan.

Nantinya, dari tiga desain itu akan dipilih satu untuk diterapkan dalam pembangunan MAJT Magelang. Setelah ditentukan pemenang, maka penyusunan DED segera dilakukan. (sir)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.