in

Telan APBD Rp 1,1 Triliun, Pengelolaan Jatidiri akan Diserahkan Swasta

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengelolaan kompleks Jatidiri Semarang bakal dibuka untuk pihak swasta. Terutama yang sudah berpengalaman mengelola bisnis properti. Dengan begitu, ke depan, pembiayaan perawatan dan pengembangan kompleks Jatidiri tidak bergantung pada APBD.

“Sehingga tidak semuanya dibiayai oleh negara. Dan publik bisa menyewa. Jangan-jangan dengan seperti itu bisa untung lebih banyak,” ucap Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengecek pengerjaan lintasan atletik di Stadion Jatidiri, Jumat (13/12/2019).

Sementara ini, Jatidiri sedang dibenahi. Stadion yang digadang-gadang menjadi termegah ketiga di Indonesia setelah GBK dan Jakabaring ini ditargetkan bisa dioperasikan tahun 2021 mendatang.

Stadion berkapasitas 45 ribu single seat itu terdiri dari tiga lantai tribun dan ditunjang dua lift. Untuk eksterior dan interiornya didesain merepresentasikan budaya Jawa. Renovasi ini mengantarkan Jatidiri menjadi kawasan ecosport tourism. Yakni penggabungan antara olahraga, penghijauan dan kebudayaan.

Saat ini pembangunan Stadion Jatidiri telah merampungkan tahap keempat yang meliputi atap stadion, aluminium composite panel (ACP), track lintasan atletik standar Intenational Association of Athletics Federations (IAAF) dan mechanical electric. Secara total stadion yang menyerap anggaran mencapai Rp 1,1 triliun itu bakal rampung akhir 2020.

Karena besarnya biaya pembangunan stadion dan komplek Jatidiri, Ganjar berharap kontraktor tidak main-main. Dia juga meminta masyarakat untuk turut mengawal agar tidak ada penyelewengan.

Selain stadion, di kompleks Jatidiri juga tengah dibangun fasilitas GOR, kolam renang indoor, lapangan tenis standar internasional, lapangan voli pasir, kemudian sepatu roda. Selain itu juga asrama, Sekolah Khusus Olahraga (SKO), gedung terpadu untuk tempat latihan cabang olahraga perorangan seperti silat. Kemudian gedung penunjang parkir vertikal serta youth dan gym center. (*)

 

editor : ricky fitriyanto