SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng menggandeng PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) mengembangkan angkutan umum ramah lingkungan berupa bus listrik. Rencananya, bus listrik ini dioperasikan tahun depan.
Saat ini, PT BNRB tengah melakukan uji coba. “Termasuk penjajakan seperti fisibilitasnya, manajemenya, cara bayarnya nanti seperti apa hingga pada penentuan tarif. Target kami pertengahan tahun depan proyek ini bisa berjalan,” ucap Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Senin (10/12/2018).
Dijelaskan, bus listrik ini merupakan salah satu upaya Pemprov Jateng melakukan proyek aglomerasi transportasi umum di Jateng.
“Ini salah satunya, karena ini dari swasta yang berinisiatif untuk bekerjasama dengan kami, maka kami buka ruang untuk mereka,” tambahnya.
Nantinya, Pemprov Jateng juga akan menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek ini.
“Pasti akan kami siapkan, karena ini listrik kan, jadi harus ada tempat-tempat chargernya, harus ada di mana tempatnya nanti akan kami siapkan. Kami berharap proyek ini akan terealisasi dengan baik sehingga akan menjadikan Jateng lebih hebat dalam hal penyediaan transportasi umum yang baik dan ramah lingkungan. Kami sangat serius terkait persoalan transportasi massal ini,” tuturnya.
Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar menjelaskan saat ini perseroan memang sedang mengembangkan bus listrik untuk mendorong transportasi ramah lingkungan.
“Kerja sama dengan Pemprov ini nantinya untuk trayek Semarang Raya dan Solo Raya. Saat ini kami sedang lakukan uji coba,” tuturnya.
Bobby menargetkan kajian ini bisa selesai pada kuartal I 2019. Ini diharapkan bisa mempermudah hubungan antar kota dengan bus yang ramah lingkungan.
“Jateng ini pertama, setelah Jateng, Pulau Bali kami bidik menjadi tempat berikut untuk bus listrik ini,” terangnya.
Bobby menerangkan, bus listrik menjadi salah satu kendaraan masa depan yang akan membantu mengatasi permasalahan polusi udara di kota-kota besar. Ia juga mengatakan telah bekerjasama dengan perusahaan bus Tiongkok dalam penyediaan bus listrik.
“Untuk hal ini, kami bekerja sama dengan perusahaan bus listrik terbesar di China bernama BYD. Teknologinya maju sekali. Ketika charge bus 2,5 jam itu bisa untuk menempuh jarak sekitar 250 kilometer,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), pihaknya bermitra dengan Karoseri Nusantara Gemilang yang beroperasi di Jalan Raya Kudus-Demak Km 5.
“Terkait TKDN, kami kerja sama dengan Nusantara Gemilang, pengusaha lokal di Kudus untuk perakitan karoseri body-nya,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto