SURAKARTA (jatengtoday.com) – Ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2023 di Pati Raya pada 5-11 Agustus mendatang, diharapkan melahirkan atlet unggul dan pinujul.
Porprov menjadi tolok ukur dari pembinaan keolahragaan di Jawa Tengah, sekaligus menjadi ajang persiapan menghadapi PON XXI 2024 di Aceh-Sumut.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Sukirman dialog Aspirasi Jateng: Porprov 2023 Menuju Jateng Prestasi, Selasa (11/7/2023). Menurut Sukirman, Porprov Jateng kali ini menjadi titik balik untuk menorehkan prestasi di kancah nasional.
“Jujur pada PON di Papua kemarin, pencapaian prestasi kontingen Jateng tidak begitu menggembirakan. Target medali emas dari sejumlah cabang olahraga juga meleset. Tidak dipungkiri saat pandemi Covid-19, praktis pembinaan tidak optimal. Bahkan tidak ada ajang pertandingan untuk mengukur kesiapan atlet,” ungkap politikus PKB ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko mengatakan, sebanyak 7.735 atlet yang akan ikut serta dalam Proprov dan memperebutkan 862 emas dari 57 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Nantinya, Porprov 2023 digelar di enam kabupaten yaitu Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Grobogan, dan Blora.
”Ada 57 cabor dengan 70 disiplin cabor yang dipertandingkan. Mereka tersebar di 74 venue yang ada enam kabupaten di Pati Raya, ditambah empat kabupaten/kota penyangga yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Semarang dan Magelang,” ungkap Soedjatmiko yang juga Wakil Ketua I PB Porprov.
Pantia Penyelenggara Pembukaan dan Penutupan Porprov, Sri Busono menambahakan, pada pembukaan akan dipusatkan di Stadion Joyo Kusumo di Pati. Untuk pengobaran api akan diambilkan dari Mrapen, Grobogan.
Sejumlah artis nasional seperti grup band Coklat, serta musikus legendaris Achmad Albar dan Ian Antono akan dihadirkan memeriahkan pembukaannya.
Tak hanya pada sisi kemeriahan pembukaan, pihak Panita juga melakukan kerja sama dengan Dinas koperasi, dengan mengundang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah( UMKM) untuk berjualan di sejumlah titik pada venue pertandingan maupun disekitar stadion.
”Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang olahraga bagi seluruh atlet se Jawa Tengah, namun sebagai bentuk pestanya rakyat yang tentunya akan dihadiri ribuan warga masyarakat,” tandasnya. (*)