in

Sistem Zonasi Disebut Bisa Kurangi Kemacetan di Jalan Raya

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng berkomitmen memerjuangan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA. Selain memermudah para orang tua mencarikan sekolah di dekat tempat tinggal, sistem zonasi dipercaya mampu mengurangi angka kemacetan di jalan raya. Terutama di pagi dan sore hari.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Jumeri menerangkan, jika semua anak sekolah di dekat rumah, maka akan mengurangi kemacetan di jalan dan biaya transportasi yang tinggi.

“Kalau siswanya dekat, nantinya tidak ada antrean penjemputan, siswa berangkat bisa jalan kaki atau naik sepeda,” ujarnya saat melakukan pantauan PPDB di SMAN 1 Semarang, Selasa (25/6/2019).

Dikatakan, dengan sistem zonasi, nilai tidak memberikan pengaruh siswa diterima atau tidak. “Nilai akan mempengaruhi masuknya siswa kalau jalur prestasi, tetapi kalau jalur zonasi tidak pengaruh dengan nilainya. Kalau zonasinya aman terdekat dari sekolah, pasti diterima,” tuturnya.

Dengan begitu, masyarakat yang tinggal di dekat sekolah, tak perlu jauh-jauh menuntut ilmu. Selama ini, kata Jumeri, banyak siswa tidak bisa punya kesempatan sekolah di dekat rumahnya.

“Sering kali ada warga yang rumahnya nempel di SMA Negeri, tapi tidak punya kesempatan sekolah, karena tidak mampu atau nilainya kurang,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, dia meminta orang tua untuk terus memonitor anak masing-masing secara online. Tidak harus datang ke sekolah setiap hari. “Kalau tidak aman segera cabut,” ucapnya.

Dia mengaku, sistem zonasi ini juga untuk mematahkan adanya sekolah favorit di tingkat kabupaten/kota. Menurutnya, semua sekolah negeri sama saja.

Pihaknya pun mengaku akan terus meningkatkan mutu pendidikan di 425 SMA Negeri di Jawa Tengah. Menurutnya, yang berada di kota besar akan banyak yang kecewa, karena semua tidak bisa ditampung.

“Kapasitas kuota di Semarang hanya 45 persen. Jangan semua berharap bisa sekolah negeri, pemerintah tidak mampu kalau mencukupi itu. Jadi kesempatan sekolah swasta,” ucapnya. (*)

editor : ricky fitriyanto