in

Selain Sekolah, 1.168 TPQ se-Kota Semarang juga Minta Diliburkan

SEMARANG (jatengtoday.com) – Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal juga melakukan antisipasi penyebaran Covid-19. Seluruh Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Kota Semarang diimbau untuk diliburkan terlebih dulu.

Ketua Badan Koordinasi (Badko) TPQ Kota Semarang, Bahrul Fawaid mengatakan, saat ini tercatat ada 1.168 TPQ, 5.044 ustaz, dan 65.249 santri di ibu kota Jawa Tengah.

Imbauan untuk meniadakan sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka bagi santri TPQ sudah dilakukan beberapa hari lalu.

Pihaknya memastikan, kebijakan yang diambil tersebut bersifat dinamis dengan menyesuaikan informasi dari pemerintah dan kondisi di lapangan.

“Kemarin imbauan kami berlaku sampai 28 Maret. Tapi kalau nanti kondisinya belum memungkinkan, maka akan kami perpanjang,” ungkap Bahrul, Rabu (25/3/2020).

Di samping itu, dia berharap agar TPQ mencari alternatif model pembelajaran selama proses kegiatan belajar mengajar tatap muka ditiadakan, misalnya pembelajaran daring atau online.

Wakil Ketua III Badko TPQ Kota Semarang, Joko Susanto menambahkan, dalam masa-masa genting seperti ini sangat penting untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan masing-masing.

Menurutnya, penerapan PHBS dalam kebiasaan sehari-hari dapat mencegah kerentanan timbulnya penyakit, termasuk Covid-19. Tentunya juga bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran nantinya apabila sudah ada imbauan normal.

Salah satu tindakannya adalah aktivitas sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya.

“Kami mengimbau agar para santri, pengurus TPQ menjaga kesehatan. Serta menghindari dulu kegiatan yang melibatkan orang banyak,” imbuhnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar