in

Selain Banjir, Ancaman Tanah Longsor Mengintai di Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Selain banjir, ancaman tanah longsor di Kota Semarang sangat tinggi. Hampir setiap terjadi hujan deras, diikuti adanya kejadian tanah longsor. Kali ini, sedikitnya ada lima titik tanah longsor di Kota Semarang. Diantaranya Lempongsari, Jomblang, Tegalsari, Bongsari dan Bendungan.

Kejadian tanah longsor tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Paling parah terjadi di Jalan Lempongsari 1 Nomor 413 RT 02 RW 2 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur Semarang. Korban, Kiswanto (50), sempat tertimbun reruntuhan longsor sebelum akhirnya bisa diselamatkan oleh warga bersama petugas.

Camat Gajahmungkur, Yudi Wibowo mengatakan BPBD Kota Semarang telah turun melakukan penanganan tanah longsor. “Paling parah di RT 2 RW 2 yakni rumah milik Kiswanto. Tidak ada korban jiwa, namun Kiswanto sempat tertimbun longsoran. Korban mengalami luka di bagian kaki. Dampaknya rumah bagian belakang rusak,” katanya, Rabu (24/2/2021).

Dikatakannya, petugas telah melakukan penanganan. Tebing yang longsor telah dilakukan penutupan menggunakan terpal untuk mengantisipasi adanya longsor susulan. “Sedangkan korban diungsikan sementara di rumah saudara yang lebih aman,” ujarnya.

Kejadian longsor juga terjadi di RT 1 RW 3 Lempongsari, namun ia menyebut tidak parah. Yudi mengakui hingga saat ini masih banyak warga tinggal di lokasi rawan longsor. Banyak lahan bertebing yang dijadikan tempat tinggal warga.

“Warga tinggal di tempat bertebing seperti itu sudah lama sekali. Tidak mudah untuk merelokasi penduduk yang sudah lama tinggal seperti itu. Mereka kebanyakan tidak mau. Kalau berbicara normatif, IMB mereka memang tidak keluar. Tetapi hal seperti itu jamak terjadi di Kota Semarang,” terangnya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono mengatakan sedikitnya ada lima tempat tanah longsor di Kota Semarang, di antaranya Lempongsari, Jomblang, Tegalsari, Bongsari dan Bendungan. “Kami telah melakukan penanganan di lokasi longsor. Selain itu kami melakukan koordinasi dengan DPU untuk penanganan lebih lanjut,” katanya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto