in

Segera Daftar! SMKN Jateng Bakal Gratiskan 264 Siswa

Pendaftaran dibuka mulai 1 Maret hingga 28 April 2022.

SMKN Jateng menyediakan beasiswa bagi 264 siswa berprestasi. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng kembali membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMKN Jateng, untuk tahun ajaran 2022/2023.

Di SMKN Jateng, selain fasilitas asrama, seluruh biaya pendidikan mulai dari makan hingga seragam digratiskan.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Jateng, Ainur Rojik menyebut, kuota SMK Negeri Jawa Tengah tahun ini berjumlah 264 orang. Jumlah itu, dibagi untuk tiga kampus SMKN Jateng, yang berada di tiga wilayah.

“Jumlah 264 (orang) itu dibagi untuk tiga SMKN Jateng. Pertama di Brotojoyo di Kota Semarang (daya tampung 120 siswa), kemudian di Pati (48 siswa)dan terakhir di Purbalingga (96 siswa),” ucapnya, Kamis (24/2/2022).

Pada tahap awal, pihaknya berencana untuk melakukan sosialisasi terkait PPDB SMKN Jateng, melalui temu daring, pada Senin (28/2/2022) mendatang. Pesertanya, Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Ketua MKKS SMP dan Koordinator guru BK SMP se-Jateng.

Daftar via Online

Diharapkan, dengan sosialisasi tersebut informasi PPDB SMKN Jateng dapat diterima calon siswa yang tersebar di seantero Jateng. Selain itu, orang tua calon murid juga bisa teredukasi dengan baik.

“Kalau pendaftaran nanti melalui web https://www.ppdb.smknjateng.sch.id, mulai 1 Maret hingga 28 April 2022. SMKN Jateng dikhususkan bagi mereka yang berprestasi, namun terkendala biaya atau miskin. Ini adalah bentuk kebijakan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk meningkatkan akses layanan pendidikan,” sebut Ainur.

Nantinya, calon peserta didik akan menjalani sejumlah seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, hingga kunjungan ke rumah calon siswa.

Untuk pembelajaran di asrama, menurut Ainur tetap memperhatikan kondisi sebaran Covid-19.

Selama ini, penerapan protokol kesehatan pada tatap muka dilakukan secara ketat. Jika ada siswa yang sakit, langsung diisolasi.

Tak jarang, tatap muka dilakukan secara jarak jauh. Selain itu, dengan sistem asrama pantauan terhadap murid lebih mudah dilakukan.

“Siswanya tetap di asrama, sementara pelajaran dilakukan secara PJJ. Guru tidak bertemu dengan siswa. Jadi tidak dikumpulkan dalam kelas. Hal itu sesuai dengan kondisi dan situasi,” paparnya.

Ainur menyebut, mulai tahun ini SMKN Jateng akan dikelola oleh Cabang Dinas Pendidikan sesuai wilayah masing-masing. Hal ini bertujuan agar, komunikasi dan teknis pembiayaan lebih dekat.

Meski begitu, supervisi dan pembinaan SMKN Jateng tetap dipantau oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.

Terakhir, ia berharap orang tua calon siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini. Sebab, kebanyakan lulusan SMKN Jateng diminati oleh dunia industri.

“Soft skill lulusannya bagus. Jadi jangan dilewatkan kesempatan ini. Bagi mereka yang berprestasi tapi tidak mampu, bisa memanfaatkan peluang dari kebijakan gubernur ini,” tandasnya. (*)