SUKOHARJO (jatengtoday.com) – Akun @Gus_Raharjo sudah santer di jagad media sosial. Baik di Instagram, Facebook, hingga Tiktok. Konten-konten yang dibuatnya tentang anak muda, sosial, ekonomi, hingga politik kerap viral di medsos.
Padahal, Septian Raharjo —pemilik akun— awalnya sebatas iseng. Curhat mengenai uneg-unegnya di medsos di sela-sela kesibukannya sebagai pedagang cabai di Kabupaten Sukoharjo.
Pria yang juga dikenal sebagai Gus Raharjo ini pun tak menyangka jika banyak netizen yang suka dengan konten politik yang dibuatnya. Makin hari, pengikutnya terus bertambah hingga akhirnya ia pun aktif membicarakan banyak hal di akun media sosialnya.
Saat ini, sejumlah akun milik Septian Raharjo telah diikuti puluhan hingga ratusan ribu pengikut. Pada akun twitternya kini memiliki 63 ribu pengikut, akun instagram 114 ribu pengikut, facebook dengan 62 ribu pengikut dan akun tiktok sebanyak 21 ribu pengikut.
Pria 32 tahun ini sudah aktif menjadi pegiat media sosial sejak mengawal pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden pada periode pertama tahun 2014 lalu.
Terinspirasi Kinerja Jokowi
Septian mengaku pernah menjadi relawan karena melihat kinerja Jokowi. Selain itu, ia adalah orang yang begitu dengan dengan lingkungan PDI Perjuangan terutama di wilayah Sukoharjo.
Septian mengatakan, melalui media sosial ia bukan hanya menyuarakan pikirannya melainkan juga memunculkan diskusi-diskusi di antara anak-anak muda yang juga aktif di media sosial.
“Semua orang bisa berkomentar apapun di media sosial, tapi semua itu ada aturannya. Dan tentunya sebagai generasi muda saya berharap media sosial bisa dimanfaatkan dengan baik untuk memberikan kontribusi yang baik pada bangsa,” ujar lelaki yang hobi bersepeda ini.
Ia mengatakan, melalui media sosial anak-anak muda Indonesia bisa belajar banyak hal salah satunya belajar politik.
Bidang politik bukanlah hal yang tabu, justru menurutnya harus menjadi bagian dalam kehidupan untuk menciptakan iklim politik yang sehat.
“Sekarang anak muda banyak yang terjun ke dunia politik praktis, salah satu tugasnya tentu memberikan edukasi pada masyarakat dalam pemanfaatan media sosial yang baik. Media sosial untuk menyatukan, untuk berdiskusi bukan untuk perpecahan,” terangnya.
Tak sedikit hal-hal positif ungkapnya yang muncul dan bisa diselesaikan melalui media sosial. Seperti halnya membantu orang yang membutuhkan yang ditemukan di media sosial.
“Sering juga kan ada warga yang mengadu atau membutuhkan pertolongan, nah biasanya melalui media sosial ini reaksi akan lebih cepat. Dan dengan warganya cepat bereaksi, tentu akan mendorong pemerintah untuk juga bersikap,” tambahnya.
Kagumi Ganjar Pranowo
Melalui media sosial itu pula, Septian mengatakan akhirnya mengagumi sosok calon presiden PDI Perjuangan pengganti Jokowi yakni Ganjar Pranowo.
Dia mengaku kagum pada Ganjar karena mampu memanfaatkan media sosial untuk memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan murah. Selain itu juga untuk pendidikan politik yang bermartabat.
“Saya juga mengikuti kinerja Pak Ganjar dari awal menjabat sebagai Gubernur Jateng, ternyata beliau cepat tanggap melayani aduan melalui media sosial. Selain tentu program-programnya yang selalu visioner, cepat tanggap ini yang jarang dimiliki pemimpin daerah lain,” terangnya.
Meski mengawal pemerintahan Presiden Jokowi sejak awal menjabat dan saat ini mengawal capres Ganjar Pranowo, Septian mengatakan selalu berpegang teguh untuk menjadi relawan yang mengawal secara profesional.
“Kalau programnya baik, tentu harus kita sampaikan bahwa itu memang baik, kita dukung. Dan beliau berdua juga tidak anti kritik. Tapi yang pasti kita harus punya sikap di mana kita berdiri,” tandasnya. (*)