in

Puan Maharani Gelar Safari Politik ke Sejumlah Pimpinan Parpol, Begini Tanggapan Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo foto bareng kader yang mengikuti Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2022). (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mulai menggelar safari politik ke jumlah pimpinan parpol.

Ganjar Pranowo menanggapi positif atas safari politik ini. Menurutnya, ini merupakan cara yang bagus bagaimana membawa bangsa ini ke depan.

“Mbak Puan ini Ketua Bidang Politik, maka Bu Mega sudah memerintahkan Mbak Puan untuk bersilaturahmi dengan para pimpinan partai. Menurut saya ini cara yang bagus,” ujarnya, Rabu (7/9/2022).

Dari kegiatan safari ke sejumlah pimpinan partai politik, papar Ganjar, ada beberapa hal yang bisa dibicarakan dengan asik dan menarik. Selain itu, bisa berdialog lebih banyak bagaimana membawa bangsa ini ke depan.

“Sehingga ada beberapa yang bisa dibicarakan dengan asik, menarik dan di situ bisa berdialog lebih banyak bagaimana membawa bangsa ini ke depan,” lanjutnya.

Gubernur Jateng dua periode ini menambahkan bahwa safari tersebut alangkah baiknya dilakukan ke semua parpol. Sehingga PDIP bisa mendorong rekonsiliasi.

“Dan, rasa-rasanya lebih banyak partai yang dikunjungi lebih baik. Kalau bisa semua partai, sehingga PDIP betul-betul bisa menjadi partai yang nanti bisa mendorong rekonsiliasi karena 10 tahun terakhir tentunya ada stigma-stigma yang muncul itu perlu kok kita kumpulkan, perlu kita rawat kok,” tuturnya.

Ganjar menilai, silaturahmi juga perlu dilakukan kepada pimpinan partai politik baru.

“Maka kunjungan Mbak Puan ke beberapa pimpinan partai menarik menurut saya dan ini perlu dilakukan silaturmi kepada seluruh partai yang ada di Indonesia  kalau perlu juga kepada partai-partai baru,” tuturnya.

Komentari Presiden Perempuan

Ganjar Pranowo juga mengomentari adanya isu presiden perempuan saat safari politik Puan Maharani.

Secara tegas, Ganjar menyebut bahwa konstitusi tidak pernah membanding-bandingkan presiden laki-laki dan perempuan.

“Iya, kepemimpinan perempuan ini beberapa kali selalu menjadi diskusi. Apalagi kalau sudah masuk pada proses-proses kontestasi. Maka, sebenarnya konstitusi kita tidak pernah kok membanding-bandingkan begitu ya,” tuturnya.

Menurutnya, di negara ini laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama. Ia mencontohkan Megawati Soekarno putri pernah menjabat sebagai presiden di Indonesia dari kalangan perempuan.

“Laki-laki dan perempuan sebenarnya sama saja, semua punya kesempatan. Bu Mega pernah jadi presiden. Dan, sekarang menteri menteri yang perempuan juga banyak sekali maka menurut saya laki dan perempuan memimpin untuk indonesia hari ini sama saja, mereka punya kesempatan,” tegasnya.

Baginya, saat ini yang diperlukan dari pemimpin adalah keseriusan dan prestasi. “Yang dibutuhkan hanya keseriusan dan prestasi. Itu saja,” tandasnya.

Diketahui, kemunculan isu akan ada pemimpin perempuan memcuat setelah Ketua DPP PDIP Puan Maharani melakukan lawatan ke sejumlah pimpinan partai politik. Puan, dinilai menjadi salah satu kandidat calon presiden dari kalangan perempuan. (*)