SEMARANG (jatengtoday.com) – Janji politik pasangan calon walikota/wakil walikota Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang bila menang Pilwalkot Semarang 2024 akan menggratiskan pendidikan seperti yang terpampang di baliho-baliho dianggap tidak relevan. Sebab pendidikan gratis itu merupakan program pemerintah pusat dan selama ini memang sudah gratis.
Di Kota Semarang, SD, SMP dan SMA Negeri gratis. Bahkan Pemkot Semarang menggratiskan beberapa sekolah-sekolah swasta baik SD maupun SMP dengan anggaran dari APBD Kota Semarang untuk siswa yang tidak bisa masuk SD atau SMP Negeri karena terbatasnya daya tampung.
“Kan selama ini sudah gratis? SD, SMP dan SMA negeri gratis. Sekolah swasta juga sudah banyak yang gratis karena dibiayai pemerintah. Janji politik seperti itu tidak kreatif karena mengadopsi program pemerintah pusat dan tidak mencerdaskan,” ujar Supriyadi, tim pemenangan Jaguar.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mencontohkan program paslon YoyokJoss yang juga tidak pas karena mengadopsi program pemerintah. Yakni pemberian PIP (Program Indonesia Pintar) untuk siswa bila paslon nomor urut 2 ini menang.
“PIP itu program Pemerintah untuk siswa dari keluarga miskin berupa uang tunai dan akses belajar. Saya rasa tidak pas kalau diklaim paslon, jadi lucu,” tegasnya.
Lebih lanjut Supriyadi minta agar paslon yang bertarung di Pilwakot Semarang 2024 menawarkan program-program yang konkrit dan solutif untuk warga Kota Semarang seperti bagaimana caranya mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan. “Jangan program pemerintah pusat yang sudah berjalan lama dijadikan materi kampanye dan dipasang di baliho-baliho. Itu membodohi masyarakat,” tegasnya.
Terkait pendidikan, Supriyadi mengatakan paslon yang didukungnya yakni Agustina-Iswar menjanjikan program yang lebih realistris. Yakni mengurangi beban biaya masyarakat yang terkait dengan sekolah.
”Di antaranya akan menggratiskan biaya transportasi siswa dan mahasiswa dengan BRT, serta menambah anggaran untuk PPG (Pendidikan Profesi Guru) dan sertifikat guru negeri, dan swasta,” lanjutnya. Untuk meningkatkan minat baca dan literasi, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin akan menggiatkan perpustakaan sekolah dengan melibatkan pustakawan dan komunitas literasi.
Sementara politisi PKS Suharsono mengatakan persoalan pendidikan dan kesehatan memang menjadi hal penting untuk masyarakat Kota Semarang ke depan. “Soal program atau janji kampanye boleh apa saja. Yang penting realisasinya kalau menang nanti,” jelasnya. (*)