in

Prajurit TNI dan Istrinya Tewas Diserang KKB di Papua

Di lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm.

Dokumentasi pemindahan jenazah anggota TNI AD korban kelompok bersenjata Papua. (antara/ho kodam cenderawasih)

JAYAPURA (jatengtoday.com) – Seorang bintara pembina desa di Pos Koramil Yalimo Papua, Sersan Satu Eka Andriyanto, beserta istrinya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan di Elelim, tewas dianiaya kelompok kriminal bersenjata (KKB), Kamis (31/3/2022) pagi sekitar pukul 06.00 WIT.

Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan mengatakan, dari laporan yang diterima, ada kelompok bersenjata menyerang anggotanya beserta keluarganya yang saat itu berada di ruko mereka di Elelim, Papua.

Akibatnya, Supriyanto meninggal di tempat akibat luka tembak, sedangkan istrinya, Sri Lestari, kehilangan nyawanya akibat luka benda tajam. Bahkan anak pasangan mereka, yang berusia 2,5 tahun, kehilangan jarinya akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya.

“Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua korban sudah bertugas di Elelim cukup lama,” kata Pangemanan.

Ia menyatakan, di lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm. Jenazah Supriyanto akan disemayamkan di Markas Korem 172/PWY di Waena, Jayapura, sebelum Jumat (1/4), diterbangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Timur.

“Pasangan suami-istri ini meninggalkan dua orang anak balita,” kata Pangemanan.

Kejadian ini bisa dibilang kejadian pertama kali seorang anggota TNI AD diserang kelompok bersenjata bersama istrinya, hingga keduanya kehilangan nyawa di tempat. (ant)

Tri Wuryono