SEMARANG (jatengtoday.com) – Pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) dari daerah endemik corona ditutup sementara. Terutama dari Tiongkok. Meski begitu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jateng optimistis, jumlah kunjungan wisman ke provinsi ini tidak berpengaruh signifikan.
Ketua DPD Asita Jateng, Joko Suratno menuturkan, pihaknya tidak mengandalkan wisman dari Tiongkok saja. Apalagi, dari data kunjungan wisman dari Tiongkok pada 2019 lalu, tidak terlalu besar. Hanya mengambil porsi 0,52 persen dari total 691 ribu orang.
“Saya kira kami pun optimistis. Jateng punya market tidak hanya Tiongkok. Ada juga negara lain. Teman-teman pintar cari market,” ucapnya, Jumat (31/1/2020).
Diakui, sebenarnya masih ada satu jadwal kunjungan wisman dari Tiongkok melalui Bandara Internasional Adi Sumarmo, Surakarta. Tapi karena ada kepentingan nasional untuk memerangi wabah virus corona, perjalanan carter flight Kunming-Surakarta itu terpaksa dibatalkan.
“Jadi inilah yang memang menjadi kewajiban kita, selaku asosiasi karena memang ini kebetulan, mereka teman-teman kita yang melakukan carter flight. Jadi kami menyampaikannya ke teman-teman karena mendatangkan, jadi stop dulu. Memang kita tegas, distop dulu, dihentikan dulu. Sifatnya kan belum permanen ya kita menunggu bagaimana perkembangannya,” paparnya.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto menyatakan, sampai saat ini belum ada jadwal perjalanan dari Tiongkok. Yang ada kedatangan dari Malaysia, Singapura, dan Jeddah.
“Kalau internasional, penerbangan direct Malaysia ke Semarang, Singapura. Penerbangan dari Malaysia dan Singapura ada empat kali penerbangan dalam sehari, pagi dan sore. Pagi dua kali dan sore dua kali. Kalau untuk yang ke Jeddah itu seminggu tiga kali,” jelasnya.
Meski begitu, saat ini pihaknya terus mengantisipasi masuknya virus corona dari Jateng. Mengingat dari jalur tersebut, arus warga melakukan pulang dan pergi, terutama penerbangan internasional. Sejak sepekan terakhir, pihaknya mengintensifkan koordinasi dengan beberapa stokeholder di bandara, salah satunya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
“Sudah disiapkan petugas KKP di bandara dengan mengawasi penumpang yang datang dengan menggunakan thermal scanner, yang mendeteksi tubuh manusia berupa suhu tubuh manusia,” terangnya.
Jika ada penumpang yang dicurigai, pihaknya telah menyiapkan tempat dan ruangan isolasi, termasuk ambulans dari bandara. Selain itu, membagikan seluruh masker kepada petugas penerbangan dan KKP yang ada di bandara, khususnya di jalur internasional. Selain itu juga melakukan pencegahan lain yang dinamakan Dry Aero Fogger, yakni alat untuk disinfeksi pesawat, supaya pesawat steril dari virus. (*)
editor: ricky fitriyanto