JAKARTA (jatengtoday.com) – Boeing 737-800 milik maskapai Ukraine International Airlines (UIA) jatuh di Iran pada Rabu (8/1/2020) dan menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya. Kecelakaan itu merupakan peristiwa nahas pertama bagi UIA yang berbasis di Kiev.
Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines itu jatuh karena masalah teknis sesaat setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini di Teheran, Iran.
“Apinya begitu besar sehingga kami tidak dapat melakukan penyelamatan. Kami mempunyai 22 ambulans, empat bus ambulans dan satu helikopter di lokasi kejadian,” kata kepala layanan darurat Iran Pirhossein Koulivand kepada pihak stasiun TV Iran.
Menurut layanan pelacak udara FlightRadar24, pesawat yang jatuh merupakan pesawat dengan nomor penerbangan PS 752 dengan tujuan Kiev.
Perusahaan Boeing menyampaikan bahwa pihaknya telah mengetahui laporan media soal kecelakaan pesawat di Iran dan masih mengumpulkan informasi lainnya.
Belum diketahui pasti penyebab jatuhnya pesawat, meski Kantor Berita Fars Iran merujuk pada masalah teknis tertentu.
Didirikan pada 1992 pasca runtuhnya Uni Soviet, pesawat-pesawat yang dioperasikan oleh UIA, yang berbasis di bandara Boryspil Kiev, mengalami masalah teknis dalam penerbangan selama beberapa tahun tetapi tidak pernah jatuh.
Melalui situs UIA pihaknya mengaku telah mengantongi IOSA – sertifikat Audit Keselamatan Operasional IATA – yang berarti standar keselamatan dan operasionalnya secara komprehensif sejalan dengan persyaratan internasional.
Maskapai tersebut, yang melayani penerbangan domestik dan internasional, memilik armada yang terdiri atas 42 pesawat dan berbagai pesawat Boeing termasuk jenis 737-800 dan 737-900. Pihaknya juga mengoperasikan pesawat Embraer.
Kesulitan finansial memaksa pihaknya memangkas jaringan rute tahun lalu.
UIA sedang dalam proses upaya modernisasi armada miliknya dan telah memesan tiga pesawat Boeing 737 MAX, yang belum dikirim lantaran masalah keamanan yang berkelanjutan atas proyek MAX. (ant)
editor : tri wuryono
in Peristiwa