in

Perhatian! Jalur Pendakian Merbabu Ditutup saat Malam Tahun Baru

BOYOLALI (jatengtoday.com) – Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) akan menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu pada malam pergantian tahun 2020. Ini dilakukan karena dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi beberapa bulan lalu.
“Jalur pendakian Merbabu untuk malam Tahun Baru masih ditutup untuk umum,” kata Kepala Tata Usaha (TU) BNTGMb Johan Setyawan, Sabtu (28/12/2019).
Johan mengatakan peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan Merbabu telah menghanguskan sekitar 650-an hektare lahan dari lahan seluas sekitar 5.800-an hektare. Kebakaran terjadi di kawasan zona tradisional yang berbatasan dengan kawasan desa, zona rehabilitasi, zona rimba, dan zona inti.
Kejadian tersebut berdampak kondisi jalur pendakian rusak. Bahkan, memasuki musim hujan saat ini, menyebabkan tanah menjadi lembek, sehingga jika diinjak-injak akan menambah kerusakan jalur pendakian Gunung Merbabu.
Menurut Johan, kebakaran zona inti atau di kawasan puncak Merbabu kondisinya yang paling parah. Jika dilihat dari citra satelit kelihatan berbentuk seperti topi bundar dengan warna hitam bekas terbakar.
“Karena di kawasan itu sedang dilakukan rehabilitasi, sehingga seluruh jalur pendakian Merbabu ditutup hingga waktu yang belum ditentukan,” katanya.
Dia menambahkan, ada lima jalur pendakian Gunung Merbabu yang ditutup, antara lain jalur Selo di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan, jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Selain itu, aktivitas pendakian juga ditutup di jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Hal tersebut, kata dia, agar vegetasi tanaman rumput bisa tumbuh dengan baik, dan kawasan taman tidak rusak karena terinjak-injak jika ada aktivitas pendakian.
“Kami akan melakukan patroli jalur dengan para stakeholder di wilayah masing-masing, untuk memastikan tidak ada kegiatan pendakian ke Merbabu,” tandas Johan. (ant)
editor : tri wuryono