in

Penjualan Mobil Lesu, Nasmoco Tetap jadi Market Leader

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sepanjang tahun 2019 ini, bisnis otomotif melesu. Angka penjualan nyaris semua segmen mobil merosot hingga 9 persen. Meski begitu, Nasmoco Group sebagai diler resmi Toyota di Jateng-DIY tetap mempertahankan posisinya sebagai market leader.

Hingga November 2019, market sharenya tembus di atas 30 persen.

Bisa mempertahankan predikat market leader ini tidak lepas dari sejumlah produk andalan Toyota. Seperti New Avanza, New Fortuner, All New Rush, New Innova, New Alphard, dan New Hiace. Seluruh produk tersebut menguasai market di segmen masing-masing.

Di segmen MPV Low yang pasarnya paling gemuk, Avanza mengambil porsi 35,4 persen. Angka ini naik dari tahun lalu yang hanya 2,5 persen. Capaian tersebut juga sukses membawa penjualan Avanza tembus 1,8 juta unit secara nasional sejak 16 tahun kehadirannya di Indonesia.

New Fortuner juga berhasil menjadi market leader dan mengungguli pesaingnya di tren 2 bulan terakhir sebagai kendaraan SUV High terlaris dengan kenaikan market share 3 persen menjadi 33,1 persen.

Di segmen SUV Medium, All New Rush, mendapat respon positif sejak versi terbarunya di-launching akhir 2017. Market share Rush tembus 43,3 persen. Naik 8 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. RS Rush juga naik 13,2 persen menjadi total 3.035 unit (year to month).

Innova yang berada di segmen MPV Medium, mengalami kenaikan market sebesar 3,8 persen dibanding tahun lalu. Hal ini menunjukkan segmen menengah ke atas tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan politik yang cukup menekan di industri otomotif. New Innova sendiri mencatatkan kenaikan market share sebesar 0,9 persen menjadi 92,8 persen (year to month).

Khusus untuk segmen MPV Premium, New Alphard juga mencatat kenaikan penjualan signifikan sebesar 65,8 persen dari 100 unit menjadi 152 unit (year to month).

Sementara dari segmen komersial kehadiran Hi-Ace Premio membawa produk Hi-Ace tumbuh 72,5 persen. Dari 263 unit menjadi 363 unit (year to month).

“Kami patut bersyukur, karena di tengah penurunan pasar otomotif di Jateng dan DIY, Nasmoco justru mampu mempertahankan posisi market leader,” jelas Managing Director Nasmoco Group, Fatrijanto, Rabu (18/12/2019).

Nasmoco Group makin optimistis mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader otomotif di Jateng- DIY. Yaitu paska kenaikan tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) yang baru diberlakukan di DKI Jakarta menjadi 12,5 persen mulai 11 Desember 2019 ini.

Kenaikan tarif BBN-KB juga akan berlaku di Jatim mulai 2 Januari 2020. Kenaikan tarif BBN-KB di kedua provinsi tersebut menyusul pemberlakuan tarif 12,5 persen yang telah diberlakukan di Jabar sejak 1 April 2019.

“Calon pelanggan tidak perlu lagi memperbandingkan harga di Jateng-DIY dengan harga di wilayah lain,” bebernya. (*)

editor : ricky fitriyanto